Bukan Peduli Biasa 2

2456 Words

“Leo?” sebuah panggilan menyentaknya dari sesaat melamun, mengingat pembicaraan terakhir dengan Nata. Ia masih begitu yakin bila ada yang tidak Naura ceritakan pada keluarganya. “Kamu terlihat sedang banyak pikiran sekali, Leo.” Ujarnya lembut. Ibu panti Mentari. Tempat Leo dan Saujana dibesarkan, tempat yang ia bisa sebut sebagai rumah dan wanita paruh baya di depannya adalah seseorang yang tidak hanya sekedar mereka panggil ‘Ibu’, melainkan memang Ibu yang menggantikan peran orang tua yang tidak mereka miliki dalam hidup. “Pekerjaan, bu.” “Sungguh hanya itu?” Leo hanya mengulas senyum kecil. Setelah keluar dari panti dan bekerja, Leo bukan kacang yang lupa kulitnya, ia bahkan menyisihkan secara khusus dari penghasilan setiap bulannya untuk membantu adik-adik asuh lainnya di sana. Apa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD