Bab 22. Niat Licik Belinda

1123 Words

Setelah puas mengintimidasi Yuda, Panji segera berdiri lalu meninggalkan hotel untuk kembali ke kantor. Sebenarnya dia belum merasa puas menekan mental Yuda, mengingat betapa angkuhnya pria itu menghina Olivia. Yuda yang masih terdiam pada posisinya di lantai akhirnya dibantu oleh beberapa pria untuk berdiri. Namun karena masih syok, Yuda hanya membisu meski sudah diajak berkomunikasi. Bimo menghembuskannya napas saat melihat sang putra yang terkena syok terapi dari Panji. "Cepat belikan baju untuk Yuda, kalau dibiarkan seperti ini terus dia akan masuk angin." Titah Bimo sembari menyerahkan 5 lembar pecahan ratusan ribu pada seorang karyawannya. "Kamu tolong papah Yuda menuju coffee shop yang ada di hotel ini," ucap Bimo kembali pada karyawannya yang lain. Kesadaran Yuda harus dikemba

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD