"Bisa jelaskan apa yang terjadi?'' tanya seorang pria yang sebagian besar rambutnya sudah memutih kepada 10 orang yang hanya tertunduk menghadapi kemarahan sang CEO. "Kenapa kalian masih diam saja?'' tanya pria itu lagi dengan teriakan menggelegar. Salah seorang dari mereka akhirnya mengambil pasokan oksigen dan menghembuskannya keras. Sebelum berkata pria berkacamata tebal itu meneguk salivanya yang terasa pahit. "Maafkan kami yang tak memprediksi jika Bapak Andreas Mahendra akan menarik semua saham yang beliau miliki di perusahaan ini, Pak," ucap seorang pria pada sang CEO dengan nada tenang meski di dalam hati merasa gemetar. "Kalau begitu kita secepatnya harus bertemu dengan Andreas Mahendra dan membujuknya untuk membatalkan penarikan saham di perusahaan ini," putus sang CEO. Belu