Bab 54

1216 Words

Malam harinya Lyra minta dibuatkan kopi oleh Kinarsih. Lyra menunggu kopi datang sambil mengamati bunga di teras taman samping. Meskipun pencahayaan di teras tidak begitu terang, tapi Lyra merasa tidak masalah. Ternyata Lyra sudah agak terbiasa dengan keadaan remang-remang dan sepi di rumah ini. Meskipun begitu, bukan berarti Lyra sudah tidak takut lagi dengan apa pun yang ada di rumah ini. Baginya, rumah ini tetap dingin dan memancarkan aura ngeri dengan caranya sendiri. “Nyonya,” sapa Kinarsih yang saat ini sudah berjalan mendekat ke arah Lyra sambil membawa sebuah nampan yang berisi cangkir. “Mana kopinya,” kata Lyra mengulurkan tangan meminta cangkir yang saat ini berada di atas nampan. “Tadi ketahuan sama Pak Adipati, Nyonya. Katanya Nyonya tidak boleh minum kopi, takutnya Nyonya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD