Tubuh Jasmine menegang. Perasaan ini tidak biasa. Rasanya dia sulit untuk mengungapkan alasan kenapa dia bisa sulit bernapas seperti ini. “Apa sangat pusing? Aku akan menegakkan tubuhmu pelan-pelan,” ujar Amoun-Ra berusaha untuk menetralkan suasana sekarang ini. Dia tahu kalau tubuh Jasmine sudah tegang sejak awal ia menyentuhnya. Namun, dia berpura-pura tidak tahu dan bersikap biasa saja. Jasmine hanya diam dan masih sulit untuk membuka suara. Dia masih syok karena tidak pernah bersentuhan dengan pria sampai seintim ini. Selama ini, dia hanya bersentuhan karena berjabatan tangan atau saling menyapa saja. Tidak pernah lebih dari itu. “Hey? Apa lukamu berdenyut?” tanya Amoun-Ra sekali lagi sembari membenarkan posisi Jasmine duduk bersandar pada ranjang. Dia terkesiap dan meneguk berat