“Mami. Pengen bulgel,” pinta Kaisan sembari menunjuk salah satu restoran cepat saji yang mereka lewati. “Oke. Kita beli burger dulu, yaa.” Mario lalu membelokan mobilnya menuju restoran tersebut untuk membelikan Kaisan humburger yang sedang diinginkan oleh anaknya itu. “Ambil yang delivery thru aja, Mario. Makan di jalan aja, nggak usah di dalam,” titah Rhea kemudian. “Iya, Sayang. Kamu mau juga?” Rhea menggeleng pelan. “Jangan lupa, nggak usah pakai mayonnaise.” “Sudah hafal,” ucap Mario lalu mengulas senyumnya. Rhea hanya diam. Yang biasanya menjawab atau hanya senyum sebagai balasan, kini hanya wajah datar sembari menatap kosong ke depan. Sementara Mario hanya bisa menghela napasnya lantaran tidak tahu lagi bagaimana cara mengembalikan senyum yang selalu Rhea terbitkan untu