Manis

1377 Words

Rasanya ingin terus tersenyum. Langit sudah mendengarkan kalimat itu, dengan wajah cantiknya yang bersemu merah, Anggia mengakui semuanya. Ya ampun, adakah hal yang lebih membahagiakan dari ini? "Lang, gigi lo baru ya?" Aryan bertanya. "Kenapa emang?" Langit bertanya, "Iya, dari tadi senyum terus?" Dido ikut berbicara. Merasa malu, Langit berdeham. "Enggak sih, kayanya gue saryawan. Makanya gue buka mulutnya, biar gak panas." Gengsi bila kedua sahabatnya tahu, seperti apa bahagianya Langit saat ini. Bayangkan saja, Langit sudah menunggu lama untuk moment itu. Tapi tentu saja, akan terasa menyebalkan jika kedua temannya malah mengejek dirinya, nantinya. "Kalau guemah saryawan pake obat Lang, bukan di buka kaya gitu. Atau minimal minum larutan, atau cium cewek. Yakin deh, sembuh." Kata

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD