Karena hujan

1033 Words

Perlahan Anggia membuka kedua matanya. Kepalanya terasa berat sekali, dan dikeningnya seperti ada handuk kecil yang basah. Gue di mana ini? Sebelah tangannya terasa amat berat. Seperti ada seseorang yang menggenggamnya. Anggia menatap tangannya itu. Gara terlelap di sampingnya. Laki-laki itu duduk di kursi, sementara kepalanya berada di sisi ranjang itu. Perlahan tangan Anggia terulur, dan mengusap kepala itu lembut. Sejak kapan gue ada dirumah lo? Lo yang bawa gue? Terus kakak tiri gue ke mana? Usapan lembut Anggia, membuat tidur Gara terusik. Laki-laki itu perlahan membuka kedua matanya, "Gi..." sapanya, laki-laki itu perlahan menegakan dirinya dengan tangan masih menggenggam tangan Anggia. "Hay!" Sapa balik Anggia, dengan suaranya yang terdengar lemah. "Sejak kapan gue ada di sin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD