Ten

1216 Words

Tanpa terasa sedikitpun, hari pernikahan itu akhirnya datang juga. Semuanya sudah siap, tinggal pelaksanaannya saja yang belum terlaksana. Dan itu artinya, sudah tak ada lagi alasan Andrea untuk menolak pernikahan ini. Andrea yang tengah berada di salah satu kamar hotel, memandang ke arah cermin, lebih tepatnya ke arah bayangannya sendiri. Ia merasa takjub saat melihat pantulan dirinya di cermin. Dengan gaun pengantin yang menjuntai indah, membuat Andrea tampak lebih cantik dari biasanya, juga membuat Andrea layaknya pengantin pada umumnya.  Mungkin kebanyakan orang akan bahagai dihari pernikahannya, tapi hal itu tidak berarti untuk Andrea. Ia tidak bisa berpura-pura bahagia disaat perasaannya sedang kacau saat ini. Andrea menghela nafas panjang. Ya Tuhan! Pria yang sedang menunggunya d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD