Hari selasa siang, Austin datang ke apartemen Andrea, membawa beberapa contoh undangan untuk dipilih Andrea. Setelah Andrea setuju untuk menikah dengannya, Austin memang langsung menghubungi WO untuk mengurus penikahan mereka. Menurutnya, walaupun pernikahan ini ada bukan karena cinta, Austin ingin pernikahan ini dirayakan layaknya pernikahan antara dua orang yang saling mencintai. Karena setidaknya, dengan ini ia bisa sedikit menyenangkan Andrea. "Kau ingin pilih yang mana undangannya?" Tanya Austin sambil menaruh beberapa contoh undangan di atas meja. Andrea yang tengah duduk bersila di sofa, hanya melirik sekilas. "Terserah kau saja!" Ucapnya tak tertarik. Austin menghela nafas lelah. "Aku ingin kau yang memilihnya," Ucap Austin lembut. "Bagaimana jika yang ini?" Ia menunjukan und