Dira dan aku saling melirik satu sama lain. Ada kecanggungan yang terjadi diantara kami berdua. Aku paham mungkin itu gara-gara aksi brutalku pada dia saat kami berada dikamar mandi. Terlebih saat ini kami berdua ditatap dengan cara yang sedikit membuat kami agak canggung satu sama lainnya. "Pinjam tanganmu," kata Dira singkat. Aku mengulurkan tanganku tanpa ragu dan membiarkan dia mengenggam tanganku dengan bebas. Setelah menyuruhku meminjamkan tangan anehnya pria itu justru berpaling muka. Kemudian kami berdua pamit dari ruang makan. Menuju tempat dimana setidaknya kami bisa menjadi diri kami sendiri. Aku menghela napas, tingkah Dira dimataku sekarang sangat menggemaskan. Apalagi dari samping telinga pria itu sampai memerah segala. Betapa lucunya pemandangan yang aku dapatkan ini. "