Ketika masuk kedalam kediamannya, Bella masih melihat sosok itu mengikutinya. Kali ini dia tidak sabar lalu menghampiri. Dia hanya ingin memastikan bahwa pria itu bukanlah sosok stalker yang dia bayangkan melalui beberapa film yang dia saksikan. “Ada perlu apa ya?” Bella maju kearah pria itu, kedua tangannya terlipat. Pemuda itu lalu melepaskan kaca mata hitamnya, kemudian tanpa malu dia justru malah maju dan mendekati Bella. Tak lagi berdiri seperti orang bodoh tapi lebih pada bereaksi lebih. Dia lalu melempar senyum kearah Bella kemudian. Sesantai itu. “Aku ketahuan ya?” “Bagaimana bisa tidak ketahuan kalau kau sendiri saja bertingkah mencurigakan sejelas itu,” “Oke, aku ada pertanyaan. Kau ini temannya Nancy?” Bella terdiam sesaaat. Dia tidak serta merta langsung menganggukan kepal