“Kak Adelia… mau kemana?” Arka melirik dan melihat kearah Adelia yang membawa sebuah tas yang cukup kembung di punggungnya. Ekspresi muka Adelia sendiri memang sudah lebih baik sekarang. tapi melihat dia yang keluar seperti ini seolah-olah mengkonfirmasi bahwa dirinya hendak berkemas dan pergi. Tentu saja Arka jadi ikut pusing mengingat hanya dirinya yang tersisa sebagai pihak yang netral. “Bilang pada Ayah dan Ibu kalau mereka kembali aku pulang kerumah orangtuaku dulu sebentar. Ibuku minta bertemu.” Adelia menjelaskan. Tapi penjelasan itu tidak cukup baginya, dia mendadak pucat pasi mendengar penuturan Adelia yang terlampau jujur tersebut. “E-eh… tapikan… Kak Farell sendiri bahkan belum pulang kan?” “Kurasa dia tidak akan kembali dalam waktu dekat. Aku titip pesan dan salamku saja