Suasana kafe yang sebelumnya rileks dan tenang sekarang berubah menjadi sedikit tegang. Marchel tahu hal ini cepat atau lambat pasti akan terjadi. Memang salah dia tidak berusaha meyakinkan kakak sepupu Carolin yang sangat protectif ini. "Jangan ganggu lo sama Carol lo bilang? Gue yang seharusnya bilang sama lo jangan mainin Carol seenak lo." Melihat dari cara bicara Alvin, Marchel tahu sahabatnya itu sedang marah. Itulah kenapa alih-alih menjawab, Marchel lebih memilih diam. "Gue gak habis pikir sama lo. Kita sahabatan lama, dan gue pikir udah kenal lo lama. Tapi ternyata gue gak kenal lo sedikitpun." Alvin memberikan tatapan tajam. Tapi tentu saja itu tidak mempan. Laki-laki itu malah terlihat tersenyum sekarang. "Oke, gue akan jelasin gimana detailnya sama lo. Ini memang salah gue