“Kita sudah sampai, Nona.” Louisa menganggukkan kepala. Wanita yang hari ini mengenakan setelan blazer dan rok span di bawah lutut berwarna hitam itu menarik sebanyak mungkin oksigen untuk mengisi paru-paru. Akhirnya dia datang ke perusahaan milik sang papa. Louisa sudah memberitahu sang mama jika dirinya akan mulai bekerja di perusahaan. Tentu saja Louisa tidak menceritakan alasan dibalik keputusannya tersebut. Dia tidak ingin mamanya stres karena memikirkan kemungkinan buruk yang bisa terjadi pada perusahaan sang suami. Louisa menoleh ketika pintu terbuka dari luar. Wanita itu kemudian menurunkan satu kaki diikuti kaki yang lain. Keluar dari dalam mobil, langkah kaki Louisa terayun ke arah seseorang yang berdiri di depan pintu masuk. “Selamat pagi, Nona Reed.” Louisa menganggukkan k