“Apa maksudmu bayi milik orang lain?” Kedua tangan Miranda terkepal di atas meja. Kulit wajah wanita itu sudah merah padam. Seandainya mata batin Sebastian terbuka, pria itu pasti sudah bisa melihat dua tanduk yang muncul di kepala wanita tersebut. Ya, semarah itu Miranda ketika mendengar Sebastian mengatakan jika bayi yang dikandungnya bukan milik pria itu. “Kenapa? Kamu pikir aku tidak tahu?” Rahang Miranda terkatup rapat. Wanita itu menekan kuat untuk melampiaskan kemarahan. Napasnya memburu. Sebastian menatap jengah wanita yang duduk terpisah meja dengannya. Pria itu kemudian memutar kepala ke samping lalu menurunkan pandangan mata, sementara satu tangannya membuka laci paling atas meja kerjanya. Pria itu mengeluarkan satu amplop coklat. Miranda mengedip ketika Sebastian kembali me