MPE Bab 22

1773 Words

Louisa melirik kesal kedua temannya, lalu pada pria yang masih menumpu tubuh ke lantai dengan satu kaki. Kedatangan Sebastian yang tiba-tiba membuat dua temannya—Meredith dan Anne, tak berhenti menggoda dirinya. Ditambah Sebastian yang keras kepala ingin mengobati luka di ibu jari kakinya. “Mommy … darahnya sudah hilang.” Ellio yang berjongkok di samping sang ayah mendongak. Sepasang mata anak itu membesar. “Apa masih sakit?” “Tidak.” Louisa menjawab. Wanita itu mengatur napas sepelan mungkin. Berniat menarik kakinya, namun tertahan oleh tangan Sebastian. Louisa sudah akan mendelik jika tidak mengingat ada Ellio yang masih menatapnya. Alhasil, wanita muda itu justru tersenyum. “Tidak sakit. Hanya terasa seperti digigit semut.” Louisa menjelaskan ketika melihat wajah penasaran Ellio. “Se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD