Anne, Meredith, dan yang lainnya menunggu dengan wajah antusias ketika Louisa sudah duduk di pangkuan salah satu pria. “Ah … ini seperti kita sedang nonton film. Pemeran utama perempuan akan mencium pemeran utama pria di pertemuan pertama yang tak terduga. Bukankah aku sutradara yang hebat?” “Kamu bisa saja, Anne. Tapi benar juga, ini menarik. Apalagi pria itu ternyata benar-benar tampan. Seharusnya aku saja tadi yang kalah.” “Hei … malam ini milik Lou Lou.” Anne menoyor bahu temannya. “Tebak, apa yang akan terjadi setelah ini? Apa pria itu akan membiarkan Louisa menciumnya?” Meredith tidak bisa menahan kekehannya. Ternyata pilihan Louisa sama dengan pilihannya. Si pria dengan kemeja flanel. Dan dia juga tidak salah menebak. Pria dewasa itu terlihat tampan. “Louisa bilang tidak ada pr