Malam itu, Sebastian dan Louisa tidak meninggalkan kantor Adam Reed. Louisa menunggu Sebastian bekerja. Sesekali wanita itu mencarikan data yang diminta oleh papa Ellio. Louisa memperhatikan Sebastian yang sudah serius dengan laptop menyala dan kertas-kertas berserakan di atas meja. Pria yang sudah menutup netra dengan kaca mata bening itu sesekali mengumpat pelan, dan Louisa hanya bisa menahan ringisan. Dia sudah lelah mengumpat setelah mengetahui apa yang Andrew lakukan tanpa sepengetahuannya. Atau lebih tepatnya ... karena kebodohannya. “Tidurlah. Aku sudah mendapatkan semua data yang kubutuhkan,” kata Sebastian tanpa memutar kepala ke samping. Dia tahu Louisa sedang memperhatikannya. “Tidak. Aku akan menemanimu.” Gerakan jari-jari tangan Sebastian berhenti. Satu sudut bibir pria i