14. Di Balik Sakitnya Kiara

1367 Words

"Sudah Kak, Kiara sudah kenyang," tahan Kiara, ketika Bumi akan menyuapkan makanan ke dalam mulutnya kembali. "Tapi kamu baru makan tiga sendok, Sayang. Makan sedikit lagi, ya," harap Bumi. "Tidak Kak, sudah cukup. Kiara sudah kenyang, nanti kalau dipaksakan perut Kiara perih, dan berakhir muntah kalau dipaksakan," jelas Kiara. "Ya sudah, sekarang minum teh kamu dulu," suruh Bumi, seraya membantu kekasihnya minum. Bumi begitu telaten merawat Kiara, tanpa risih sedikit pun. "Cukup! Terima kasih banyak, Kak," ujar Kiara tulus. Saat Bumi akan menjawab perkataan gadisnya, terdengar suara ketukan pintu. Bumi pun bergegas membukakannya. Tok, tok! Cekelek! "Kenapa kamu lama sekali, Roy!'' marah Bumi. ''Ma--maaf, Bos. Ban mobil tadi pecah, jadi saya menunggu diperbaiki dulu di bengkel,''

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD