36 | Wine

1248 Words

Sasi menutup pintu kemudian mengerlingkan mata ke arah Bara yang sudah sangat siap menunggunya di atas tempat tidur. Jas Bara telah dilepaskan, dua kancing kemeja teratas pun sudah terbuka. "Ayolah. Kamu terlalu mengulur waktu, Sayang." "Karena aku tidak ingin terburu-buru, tampan. Malam ini biarkan mengalir begitu saja, maka rasa penasaranmu terpuaskan melebihi apa yang kamu harapkan." Perlahan Sasi berjalan mendekat, kemudian mengeluarkan sebelah tangannya yang sedari tadi disembunyikan di belakang. "Pasti kamu melupakan ini karena saking bersemangatnya." Mata Bara langsung menyorot penuh hasrat, jakun Bara bergerak turun naik kemudian Bara tersenyum. "Tidak diragukan lagi, kamu memang paling istimewa di antara wanita bayaran lain." Tawa Sasi terdengar. Saat jarak Sasi hanya tersisa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD