34 | Sesuatu yang Beda

1250 Words

"Punya kotak P3K?" Sasi menggeleng santai. "Alkohol, kapas, salep luka dan perban?" "Astaga, Daddy, tidak ada. Untuk apa menyimpan semua barang-barang itu? Tidak penting. Lagian, aku jarang terluka, kok." Yudistira menatap tajam pada Sasi. "Kalau jarang terluka, lalu ini apa?!" Ditekan Yudistira telapak tangan Sasi yang berdarah, bahkan darah itu sudah mengering. "Apa yang kamu lakukan, Sasi? Kenapa ini bisa terjadi?" Senyum Sasi mengembang. Dengan perlahan, Sasi mengikis jarak yang ada di antara mereka lalu bergelayut manja. "Apa kamu mencemaskanku, Daddy?" bisik Sasi pelan, dengan napas sengaja dihembuskan ke telinga Yudistira. "Mau berciuman sekarang?" Alih-alih mendapat sambutan, pergelangan Sasi justru dicengkeram Yudistira. Bahkan Sasi terpaksa bangkit karena Yudistira menariknya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD