POV DILA "Lingga, pasti sekarang Rara berpikir yang bukan-bukan tentang aku. Dia sudah melihat status yang telah aku posting," ucapku mencoba untuk membuka suara. Lingga mengusap wajahnya yang terlihat gusar dengan kedua tangan. Mungkin saja perasaannya terasa hancur. Baru kali ini aku melihatnya serapuh itu. Ya, Lingga memintaku untuk memposting status yang membuat Rara berpikir, seakan-akan aku dan Lingga bersama. Sebenarnya ini permintaan yang konyol. Namun, entah kenapa aku mau saja menurutinya. "Biarkan saja, Dil. Toh sampai kapanpun perempuan itu tidak akan pernah mau menerimaku." Dia terdiam untuk sejenak. "Dia tidak akan pernah menerimaku, karena dia tidak ingin melukai perasaanmu. Atau mungkin memang tidak pernah ada cinta untukku?" lirihnya terdengar samar. "Kamu bilang apa