POV RARA "Rara tunggu! Kamu mau kemana?" cegat Lingga. Dia menarik tanganku hingga akhirnya aku pun terpaksa menghentikan langkah kakiku. Malu juga kalau sampai dilihat banyak orang. Aku paling anti membuat kegaduhan di depan umum. Itu sama saja mempermalukan diriku sendiri. "Aku mau pulang," desisku sedikit malas. "Tapi kenapa? Dan kamu kenapa bicara seperti itu tadi? Kamu bohong 'kan? Kamu tidak dijemput oleh laki-laki yang bernama Bima itu? Jelas-jelas kamu tahu aku tidak menyukainya. Aku sudah katakan sebelumnya saat aku bertemu dengannya di warung pecel lele kamu! Aku sudah memintamu untuk tidak berhubungan dengannya!" tekannya. Mas Bima adalah langganan pecel lele di tempatku. Dia sangat ramah, baik, sopan pada Mama. Bukan hanya itu, keluarganya juga sangat ramah. Dia tinggal be