Bab 43

1526 Words

POV DILA Tok … tok … tok …!" "Mama….!" panggil Gara. Aku segera mengusap air mata dan beranjak membuka pintu. Sebelum keluar, aku bercermin sebentar. Nampak di kaca mataku sangat sembab. "Iya, Sayang," jawabku seraya membuka pintu. "Mama, aku lapar. Tadi aku mau makan bareng dedek Ica, tapi nggak boleh sama Nenek," ucapnya menunduk. Anakku terus memegangi perutnya. Sejenak dadaku terasa sesak. Mama mertuaku benar-benar sudah kelewatan. "Tadi waktu dedek Ica makan, nggak ada Tante Rahma, Sayang?" tanyaku. "Nggak ada, Ma. Tante Rahma lagi muntah-muntah," ucapnya polos. "Ya udah, kita makan yuk ke dapur," ajakku. *** "Jangan ambil nasi itu! Saya tidak ikhlas makanan saya dimakan oleh kalian!" cegah Mama yang Tiba-tiba muncul di dapur. Aku menyunggingkan sebelah bibir tersenyum kecut.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD