POV DILA
"Kamu itu cantik, masih muda, kenapa tidak mencoba buka hati untuk yang lain. Kenapa harus Lingga, sementara keluarga mereka gak satupun yang hargain kamu, jadi perempuan juga harus punya harga diri jangan cuma mau dihina terus. Buktikan bahwa kamu tanpa Lingga juga masih bisa bahagia. Masalah Gara bisa kamu nasehati pelan-pelan. Kalau kamu sama Lingga tidak bisa sama-sama," tutur Eyang. Aku masih terdiam. Apa Eyang ini tidak suka jika aku menikah dengan Lingga? Tapi kenapa?
"Tapi, Eyang … aku cinta sama Lingga." Akhirnya aku membuka suara juga.
"Cinta boleh, bodoh jangan. Belajar dari pengalaman, cinta saja tidak bisa bikin bahagia. Karena dalam kenyataannya, kalian akan berinteraksi sama keluarga besar Lingga. Menikah bukan cuma menyatukan dua hati, tapi dua keluarga. Memang
