Bab 39

2174 Words

POV Lingga Kesal dengan mulut Mama yang berbicara seenaknya, kutinggal saja masuk ke kamar. Biar saja Mama bicara sampai mulut berbusa aku tak peduli. Toh mereka tidak lebih pintar dari aku. "Kak, Lo masih nyimpen kontak Bima dan Rara 'kan?" tanyaku saat Kak Adi sudah masuk ke dalam kamar. "Masih dong," jawab Kak Adi sigap. "Bagus, kita telepon Bima sekarang," ujarku. Tut…! Tut ….! Tak lama panggilan tersambung. "Halo, Di," ucap Bima. "Halo, Bim. Dimana?" tanya Kak Adi. "Masih di Bali nih. Nanti mau berangkat ke Surabaya. "Bim, Dila ada nggak?" Aku langsung menyambar ponsel Kak Adi. Kami beralih pada panggilan VC. "Ada lagi bersiap sama Gara. Kebetulan Gara libur sekolah, jadi kami semua berencana pergi ke Surabaya." Senang sekali mendengar penuturan Bima. "Dil! Telepon dari

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD