Sejak Kayna mendapat masalah di toko rotinya waktu itu, ia menjadi sedikit kesal pada Carissa. Entah mengapa batinnya selalu mengatakan bahwa ia harus menjauhi Faray. Akan tetapi, atas dasar apa dirinya menjauhi lelaki itu? Sedangkan Faray saja menerima dirinya dengan baik. Bahkan ia pun kenal dengan Bunda Ani yang merupakan kakak tertua Faray. Dan dirinya disuruh jauh-jauh hanya untuk memberikan Carissa, Si Nenek itu kesempatan? Maaf-maaf aja, hidup terlalu singkat jika hanya mementingkan urusan seperti itu.
Lagi pula kedatangan Kayna ke kota ini tidak lebih dari menuntut ilmu. Sedangkan dambaan hati Kayna tidak terlalu memberatkannya, biarlah semua mengalir dengan semestinya daripada harus memaksakan kehendak. Nanti jatuhnya malah seperti Carissa yang seperti tidak ada lelaki lain saja.
