Faray menatap punggung Atha bingung. “Menurut lo enakan kemana?” “Di sini ada tempat hiburan gitu enggak, sih?” tanya Atha menghampiri Faray yang terduduk di kasur sambil menikmati film dari televisi layar besar di hadapannya. “Setahu gue enggak ada, Tha. Soalnya gue juga baru pertama kali ke sini.” Faray meringis malu melihat tatapan Atha yang mendadak datar. Kalandra yang mendengar obrolan Atha pun memutuskan untuk memasuki kamar. Lalu, menutup pintu balkon yang meniupkan angin laut cukup besar. Dan segera menyalakan ac dengan suhu lumayan rendah, yaitu 18 derajat celcius. “Ah, enggak asyik lo. Masa kita makan malam di penginapan,” keluh Atha kesal dan menyandarkan tubuhnya di sandaran tempat tidur, memperhatikan tingkah Kalandra yang sibuk sendiri menyiapkan keperluan kamar. “Kayak