43. Ciuman Tidak Langsung

977 Words

“Kemana aja seharian ini, Ray? Kok lo enggak ngampus.” Suara khas Carissa menyambut telinga Faray saat ponselnya menempelkan sempurna di telinga. Lalu, mengembuskan napasnya pelan. “Gue ambil cuti, Car.” Faray menyandarkan tubuhnya di salah satu tiang yang berada di restoran sembari sesekali menatap ke arah meja pesanan temannya. “Kok lo enggak bilang sama gue.” Carissa mendengus kesal. “Lo siapa? Pacar gue?” tanya Faray sarkas. Seketika Carissa mengantupkan bibirnya rapat. “Bukan begitu, Ray. Di kampus sepi banget enggak ada lo. Kan gue rindu.” “Oh,” balas Faray tak minat. “Ray, kok lo dingin sama gue,” protes Carissa kesal, menyadari perbedaan dari nada suara lelaki itu yang terkesan seperti acuh tak acuh. Faray mengembuskan napasnya pelan. “Gue matiin kalau udah enggak ada yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD