Sabrina masih merasa canggung sebab diperlakukan sangat ramah oleh keluarga suaminya. Gadis itu tak pernah menyangka jika masuknya ia ke dalam kehidupan Arsa bisa mereka terima dengan baik. Awal perasaan yang tidak enak sebab khawatir akan mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan, sepertinya harus ia buang jauh-jauh. Sebab kekhawatirannya tidak terbukti sama sekali. Kini gadis itu tengah duduk berdua dengan Nyonya Sinta —ibu mertuanya, setelah beberapa menit yang lalu Tuan Adi memanggil Arsa untuk ikut bersama ke ruang kerja pribadinya sesaat setelah makan malam selesai. "Maaf Sabrina, apakah Mama boleh tahu alasan kamu mau menerima Arsa untuk menjadi suami kamu? Ya, secara kamu tahu sendiri dengan pasti kalau suami kamu itu sudah memiliki istri." Sabrina tahu pertanyaan ini pa