Arsa semakin mendekatkan wajahnya ke arah Sabrina, diam tepat disisi telinga sang gadis. "Apakah permintaan untuk kamu menikah dengan saya masih berlaku?" Sabrina diam membeku di posisinya. Gadis itu tidak menyangka jika sang atasan masih meminta untuk menikah dengannya. Bukankah tadi pagi, baru saja direkturnya itu memutuskan untuk tidak lagi memaksa dirinya. Apa yang harus ia katakan saat ini? "Beri saya waktu untuk memikirkannya, Pak?" Arsa menjauhkan kepalanya dari sang sekertaris. Menatap wajah cantik itu, yang terlihat menunduk. "Sekarang atau tidak sama sekali!" tegas Arka berkata. "Tapi, Pak Arsa, ini bukan sebuah hal yang mudah bagi saya untuk menjawabnya, apalagi Bapak tahu jika sebelumnya saya sudah menolak berkali-kali," ujar Sabrina tak enak hati. "Kamu yang memb