Bab 9 Aku Cucu Gama Abimana

1278 Words
PLAKK! “ Diam kau pemcuri! Beraninya kamu bersikap tidak sopan pada Nona Mandy!” bentaknya dengan keras. Tamparan keras Soffy pun membuat Alina kembali merasakan sakit yang sangat luar biasa. Matnya menatap tajam Soffy, lalu beralih pada Mandy yang juga menatapnya. Dan tentu saja, Mandy pun langsung terkejut. “ Nona, Alina?!” Tubuh Mandy seketika bergetar saat melihat wajah Alina yang bengkak, dan sudut bibirnya berdarah. Mandy seketika mengalihkan pandangannya pada Soffy yang masih terkejut saat mendengar Mandy memanggil Nona pada gadis lusuh ini. “ M – Mandy?!” Wajah Alina berbah cerah saat menyadari kalau yang datang adalah Mandy. Dan tampa ragu lagi, Alina pun berdiri lalu memeluk Mandy sambil menangis. “ Ada apa, ini? apa yang terjadi sama anda?” Mandy bisa merasakan ketakut Alina saat ini. badannya yang menggigil serta keringat dingin yang dirasakannya sudah cukup menggambarkan kondisi Alina saat ini. Melihat kejadian itu, Soffy dan beberapa Satpam pun terkejut. “ I – Ini ada apa? Kenapa Nona begitu hormat pada sampah tidak berguna macam dia?” Soffy belum bisa memahami keadaan yang saat ini dihadapinya. Bagaimana bisa seorang Mandy Sanjaya begitu terkejut saat melihat perempun buluk seperti Alina yang dianggapnya tidak lebih dari seorang sampah tidak berguna. Bukankah seharusnya Mandy berterima kasih padanya karena sudah membantu mendapatkan kartunya kembali? “ Jadi, Wanita ini yang kamu katakan tadi sebagai pencuri?” bentak Mandy membuat Soffy terkejut dan mengangguk. “ Dan kamu begitu kejam menampar wajahnya hingga bengkak dan mengeluarkan darah?" Tubuh Mandy bergetar hebat. Wajahnya semakin gelap. Dan tentu saja hal itu sangat menakutkan bagi Soffy dan beberapa orang Satpam yang saat ini berada ditempat itu. sedangkab Alina semakin mengeratkan pelukannya. Hatinya masih diselimuti ketakutan yang sangat luar biasa. “ Nona gak perlu takut, ada saya disini sekarang yang akan melindungi Nona,” ucap Mandy sambil menelpaskan pelukan Alina dan memintanya untuk duduk. Sementara beberapa orang Satpam saling pandang tidak mengerti dengan kejadian yang barus saja dilihatnya itu. ‘Ada apa ini? Kenapa Nona Mandy begitu marah? Apakah kita menangkap orang yang salah? Berbagai macam pemikiran pun bermunculan diantara mereka saat melihat kemarahan Mandy yang belum pernah ditunjukan sebelumnya. Dan tentu saja semua jadi paham sekarang, ternyata Wanita Cantik yang selalu mengenakan celana panjang dan kemeja putih itu akan terlihat sangat mengerikan saat dirinya marah. “ K – kenapa Nona begitu marah? Bukankah itu hal yang wajar diterima oleh pencuri macam dia?” Mandy melangkah menghampiri Soffy, dan. PLAKK! Satu tamparan mendarat dipipi Soffy dengan keras, hingga membuat Wanita itu pun terpental dan terjatuh kelantai. Tangan Soffy pun segera memegang pipinya yang terasa sakit dan panas akibat tamparan Mandy. Sampai detik ini pun, Soffy masih belum mengerti dengan kejadian itu. kenapa Mandy menamparnya? Bukankah seharusnya saat ini dirinya mendapatkan pujian dari Mandy karena sudah berhasil menyelamatkan kartu miliknya? Ekspresi wajah Soffy semakin buruk. Dia benar – benar tidak menyangka kalau Mandy bukan memberikan pujian atas kinerjanya, melainkan memberikan sebuah hadiah tamparan untuknya. Bukan hanya Wajah Soffy yang memburuk. Beberapa Satpam pun terlihat begitu pucat saat melihat Mandy menampar Soffy dengan keras. Mereka langsung memegang pipinya masing – masing, seperti merasakan tamparan itu mengenai diri mereka. Soffy masih mencoba mencerna perubahan situasi saat ini, dan mencoba untuk kembali berdiri. Tapi sepertinya Mandy tidak membiarkan Wanita itu kembali berdiri tegak. Kali ini kakinya pun melayang menendang wajah Soffy hingga membuat wanitu itu kembali terjungkal untuk kedua kalinya. Tidak ada satu Satpam pun yang berani bergerak menentang Mandy saat ini, karena mereka sangat tahu siapa Mandy sebenarnya. Ada sebuah misteri yang tersembunyi dibalik wajahnya yang cantik. Mandy bukan hanya seorang bisa tampil cantik, tapi Wanita itu pun sangat mengerikan Ketika marah. Sehebat apapun seseorang tidak akan mampu mengalahkan Mandy. Karena Mandy memiliki kemampuan bela dirinya yang sangat luar biasa, dari mulai Silat, Karate, Taekwondo, Boxer, Wing chun, dan Muay Thai sudah dikuasai Mandy sejak kecil. Dengan alasan itu tidak ada yang berani macam – macam pada gadis cantik berusia tiga puluh tahun itu. Makanya saat ini, tidak ada yang berani menahan Mandy melampiaskan kemarahannya pada Soffy. Kemarahan Mandy Sanjaya seperti sudah mencapai puncak. Hingga Mandy pun tidak berhenti melakukan kekerasan pada Soffy yang sudah dengan sengaja membuat wajah Alina menjadi bengkak akibat tamparannya. Tangan Mandy terus menampar keras pipi Soffy, hingga membuat wajah Wanita itu membengkak. “ Maafkan saya Nona. Seharusnya saya tidak bertindak mendahului Nona. Tapi, apa yang saya lakukan semuanya hanya karena tidak terima barang berharga Nona dicuri.” Wajah Soffy menengadah meminta agar Mandy tidak terus – terusan menampar dirinya. “ Dicuri? Setelah aku menamparmu berkali – kali kamu masih belum paham juga?!” teriak Mandy sambil menampar wajah Soffy hingga kembali Wanita itu pun terjatuh dan bibirnya mengeluarkan darah. Soffy masih belum mengerti maksud perkataan Mandy barusan. Kenapa dia begitu marah? Padahal tujuannya baik, memberi pelajaran pada orang yang sudah berani mencuri kartu milik Mandy. Tapi bukannya mendapatkan pujian, Soffy malah mendapatkan tamparan berkali – kali. Sungguh suatu kejadian yang sangat membingungkan baginya. Apa sebenarnya yang salah dalam hal ini? kenapa Mandy barusan mengatakan kalau Soffy masih belum paham juga? Kejadian itu begitu mengerikan, hingga membuat Alina tidak sanggup lagi melihat Soffy kesakitan karena tamparan Mandy berulang kali. Dan disaat Mandy mengayunkan tangannya berniat untuk memberikan tamparan pada Mandy, Alina pun berteriak. “ Cukup! Hentikan, Mandy!” Mandy pun menurunkan tangannya lalu berjalan menghampiri Alina dan membungkuk. “ Kenapa Nona menghentikan saya? Bukankah dia sudah membuat pipi anda bengkak?” Alina mendengus, lalu berkata. “ Mandy...aku tahu kamu marah karena tidakan mereka terhadapku. Tapi semua itu bukan kesalahannya secara keseluruhan. Tapi, aku juga salah dalam hal ini,” jelas Alina. Melihat keakraban dan rasa hormat Mandy terhadap Alina. Soffy pun akhirnya sadar. Kalau Alina bukanlah seorang pencuri. Dan dengan alasan itulah Mandy marah padanya. Lalu, siapa Alina sebenarnya? Kenapa Mandy begitu menghormatinya? Pertanyaan itu yang terus berputar dalam pikiran Soffy saat ini. Dia sama sekali tidak bisa mendapat jawaban yang akurat tentang status Alina saat ini, yang ada dalam pikirannya hanyalah sosok Alina yang lebih mirip dengan seorang pengemis pinggir jalan, dan tidak perlu dihormati atau dihargai olehnya dan oleh semua orang. “ Maaf Nona, bagaimana bisa Nona mengatakan kalau ini adalah kesalahan Nona?” tanya Mandy sedikit bingung dengan jawaban Alina yang malah menyalahkan dirinya sendiri. Alina tersenyum sambil menatap wajah Mandy. Dan dengan cepat Mandy pun menunduk, tidak berani menatap wajah Alina. “ Ini semua karena penampilanku yang sangat tidak layak untuk dihormati dan di hargai,” ucap Alina. “ Coba kamu perhatikan penampilanku?” Mandy pun mengangkat wajahnya, matanya menatap penampilan Alina. “ Apa pantas dengan penampilan seperti ini aku mendapatkan penghormatan sebagai cucu Gama Abimana?” DHUARR Seketika Soffy terbelalak mendengar pengakuan Alina yang mengatakan kalau dirinya adalah cucu Gama Abimana. ‘Jadi, Wanita ini adalah cucu Tuan Gama? Apa itu mungkin? Kalau memang dia cucu Tuan Gama, lalu kenapa harus memakai kartu milik Nona Mandy untuk berbelanja di tempat ini?’ batin Soffy terus bertanya. Antara percaya atau tidak percaya dengan pengakuan Alina saat ini. Bukan hanya Soffy yang terkejut, tetapi kelima Satpam itu pun terkejut. Mereka semua saling pandang. Bagaimana mungkin Wanita lusuh ini adalah cucu Gama Abimana? Kalau saja didepan mereka tidak ada Mandy Sanjaya, tentu saja mereka semua sudah tertawa dan menamparnya, karena berani mengaku cucu Tuan Besar mereka. Tapi sayangnya, dihadapan mereka berdiri Mandy Sanjaya yang begitu hormat pada Alina sejak tadi. Dan hal itulah yang membuat Mereka berlima memiliki keyakinan kalau yang dikatakan oleh Alina itu benar. Berbeda dengan Soffy. Wanita itu pun kembali pada kesadarannya. Dia kini mengerti dengan kejadian itu, sepertinya Mandy sudah tertipu dengan pengakuan Wanita itu yang mengaku dirinya sebagai cucu Gama Abimana. “ Hahahaha! Nona Mandy, jangan pernah percaya dengan pengakuannya. Mana mungkin Wanita buluk ini cucu Tuan Gama!”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD