Mengabarkan Berita Bahagia

2415 Words

Ruangan bagian belakang dengan sekat triplek yang hanya berukuran sepertiga dari luas KOPMA itu sudah berisi sebelas orang. Rapat terbatas akan segera dimulai. Haura yang bertindak sebagai pemimpin rapat melambaikan tangan ke arah luar, meminta Arfa segera masuk. “Udah bisa dimulai, Kak?” Arfa mengangguk sembari berjalan menuju tempat rapat dengan langkah gontai. Ia masih berharap berita yang disampaikan Inara semalam tidak benar adanya. Ia masih menduga jika apa yang dilakukan Inara hanya ingin menolaknya saja. Haura mulai membuka rapat. Gadis dengan celana denim dan kemeja polos sepinggang itu lalu menyerahkan pada Arfa untuk pembahasan selanjutnya. “Terima kasih teman-teman sudah berkenan hadir di rapat terbatas ini. Mohon maaf jika pemberitahuannya mendadak. Sebenarnya, tidak ada p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD