“Na, sini. Kenalin temen sekelasku.” Syabil memanggil Inara untuk bergabung bersamanya dan Sahnaz. Inara tersenyum tipis. Ia lalu memperkenalkan diri pada Sahnaz. Begitu juga sebaliknya. “Ayo, Bil,” ajak Inara tanpa senyuman. Syabil manggut-manggut. Ia lalu berpamitan pada Sahnaz. Mereka pun berlalu menuju motor yang terparkir depan indekos Inara. “Kamu main ke kos cewek?” tanya Inara dengan mata melirik ke laki-laki yang berjalan di sampingnya. “Tadi ketemu Sahnaz pas dia mau masuk kos. Sambil nunggu kamu, aku mampir aja.” Inara memajukan bibir bawah ke depan seraya memalingkan muka. “Dia deket sama kamu di kelas?” “Lumayan.” Syabil tersenyum penuh arti. Nada bicara Inara yang ketus malah membuatnya bahagia. “Oh,” ucap Inara singkat. Ia masih kepikiran kenapa Syabil tidak mengena