Dan mereka kini sudah berada di depan pintu kantor Pak Guntur. Guntur membuka pintu kantornya setelah diketuk pelan oleh Nayra. Senyum lebar menghiasi wajahnya saat melihat Nayra dan Farid berdiri di hadapannya. "Masuk...," ajaknya. Nayra dan Farid memasuki ruangan kantornya yang wangi dan bersih. Tapi kurang rapi. Ada beberapa tumpukan kertas yang acak-acakan tegeletak di atas meja kerja Pak Guntur. Pak Guntur lalu mengunci pintu ruangannya saat Nayra dan Farid sudah berada di dalam. "Nggak susah kan cari alamatnya? Nyasar?" Farid yang sudah duduk di atas sofa menggeleng. "Nggak, Pak. Namanya juga kampus terkenal, jadi alamatnya nggak susah diikuti," ujar Nayra sambil meletakkan kotak makanan ke atas meja kecil di samping meja kerja Pak Guntur. Dia susun dengan rapi. Guntur terse