"Lho? Apa-apaan sih, Mbok? Masa aku cemburu? Gimana ceritanya?" Belum sempat Mbok Min menanggapi sikap Nayra, mereka sudah sampai di depan rumah Guntur. Nayra langsung memarkirkan sepedanya di depan pekarangan rumah megah tersebut. Tampak mobil besar hitam terparkir di jalanan yang sepertinya sudah siap akan membawa Guntur pergi. Keduanya pun berjalan menuju pintu utama rumah yang sudah terbuka. "Aku lewat samping ya, Nay..., langsung kerja," pamit Mbok Min. Dia bergegas membiarkan Nayra berjalan sendiri menuju pintu utama rumah yang sudah terbuka lebar. Tampak Pak Guntur sudah duduk rapi di atas sofa ruang tamu yang posisinya menghadap ke luar. Dilihatnya Nayra berdiri di depan pintu utama. "Masuk, Nay...," perintahnya. "Maaf, Pak. Saya keringatan. Habis jualan. Takut bau...," elak