Rindu itu sepi, dia adalah bagian dari jiwaku, Tuan... Tak lagi sama ku pandang semesta bagai waktu lalu... Sengaja ku bekap rindu ini dalam kesunyian malam, agar ia tak lagi menuntut untuk bertemu... Aku tahu makna takdir, Tuan... Namun aku memilih menutup mata darinya, sebab sesakit itu untuk mengakui jika rindu sehebat itu harus dihantam sebuah takdir... Lantas terlalu egois kah aku Tuan? Sebab selalu memintamu pada semesta, meski aku mengerti kita tak lagi sejalan dan seirama...! Meski aku menyadari bahwa kita telah berakhir sejak waktu yang lama.} Dairy Angelina lembar ke dua belas. Semalam Angelina tidak bisa mendapatkan lelap tidurnya. Dia terus menutup matanya, mencoba mengosongkan pikirannya dalam kesunyian malam, mencoba membunuh perasaannya sendiri terhadap laki-laki it