Seorang Jalang

2181 Words
Lampu ruang operasi baru saja menyala merah dan artinya operasi baru saja mulai berlangsung. Butuh waktu sekitar tiga atau empat jam untuk satu operasi, tergantung jenis operasi yang di lakukan dan kali ini adalah operasi pengangkatan rahim dari seorang wanita yang mengalami kelainan kandungan dan memang di haruskan untuk di lakukan pengangkatan untuk menyelamatkan jiwa wanita itu. Ponsel Angelina sudah dari tadi bergetar, menandakan ada panggilan masuk , tapi Angelina tidak bisa menerima panggilan itu karena saat ini dia sudah masuk di ruang operasi dan ponsel itu dia tinggalkan di ruang kerjanya. Tiga jam berlalu. Operasi itu akhirnya selesai dan pasien sudah langsung dibawa ke ruang perawatan dan Angelina pilih kembali ke ruang kerjanya. Dia meraih ponselnya dan melihat ada notifikasi panggilan masuk sebanyak tujuh belas kali dari orang yang sangat dia kenal dan tidak boleh dia abaikan. Tidak hanya notifikasi panggilan masuk tapi ada pesan teks dan pesan suara yang dikirim orang itu di aplikasi khusus berlogo handphone hijau. {Datang ke apartemen ku, sekarang juga!} From Sky. Angelina melihat pesan itu di layar ponselnya dan menghela nafas dengan sangat dalam dan lelah. Dia baru selesai dengan operasinya dan harus menemui Sky, laki-laki yang sudah menjebaknya dalam sebuah pernikahan palsu tujuh tahun silam dan sialnya Angelina tidak bisa keluar dari jebakan itu, terlebih lagi sekarang keluarga mereka sudah menjadi keluarga besar setelah Amora dan Daniel melangsungkan pernikahan secara sakral dan dikaruniai empat orang anak, dan ditambah lagi bisnis keluarganya juga kini berkolaborasi dengan bisnis dari keluarga Sky dan itu artinya jika Angelina membuat laki-laki itu marah, tidak menutup kemungkinan itu akan menjadi awal kehancuran bisnis keluarganya, keluarga Angelina sendiri, atau mungkin hidup keluarganya juga. Angelina tidak mau hal itu terjadi, tidak. Maka itu artinya dia harus mengalah pada laki-laki itu dan menuruti semua keinginannya. Angelina sangat mencintai Sky, begitu juga dengan Sky sendiri, tapi mungkin itu dulu , empat atau lima tahun silam, dan entah apa yang terjadi pada Sky hingga akhirnya sikap Sky berubah drastis sejak dua tahun terakhir, terhitung sejak Angelina memutuskan untuk mengambil kontrak kerja sama dengan salah satu rumah sakit terbesar di Jakarta, dan rumah sakit itu juga merupakan rumah sakit milik keluarga Sky. Awalnya Sky memintanya untuk tidak mengambil kontrak itu, tapi karena Angelina yang tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, terlebih lagi inilah tujuan Angelina menempuh pendidikan dokternya di Korea Selatan, lantas Angelina tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas yang datang padanya dan ditawarkan secara eksklusif oleh Kiray Agustin dan Zein Herlambang selaku orang tua Sky sendiri. Alasan Sky sangat tidak masuk akal. Dia tidak ingin Angelina berinteraksi dengan banyak laki-laki di kalangan dokter ataupun medis setempat, dan tentu saja Angelina menolaknya dengan sangat tegas. Angelina tentu saja tidak setuju dengan alasan Sky dan tetap mengambil kontrak kerja itu untuk memulai kariernya sebagai seorang dokter dan kini Angelina sudah aktif di rumah sakit itu lebih dari satu tahun. Angelina melihat pesan yang sebelumnya Sky kirim untuknya, terlihat jelas waktu pengiriman pesan itu, tiga jam yang lalu. Tidak mau membuat Sky semakin marah karena dia tidak menerima panggilannya ataupun membalas pesannya, Angelina lantas melakukan panggilan kembali pada nomor ponsel Sky untuk menenangkan laki-laki itu. Namun sayang , panggilan Angelina justru tidak dijawab oleh Sky bahkan setelah Angelina mengakhiri panggilan ke 11 nya. Kembali Angelina melihat pojok kiri atas ponselnya untuk melihat penanda waktu, dan waktu sudah menunjukkan angka 16;34 , dan ternyata jam kerjanya juga sudah selesai dari empat menit yang lalu. Buru-buru Angelina bergegas merapikan laptop dan dan ponselnya untuk dia bawa pulang, akan tetapi sebelum dia benar-benar pulang, Angelina memutuskan untuk menemui Sky lebih dulu di apartemen mewah laki-laki itu karena kalau tidak, Sky benar-benar akan marah besar. Sesampainya di lobi apartemen, Angelina masuk ke lift khusus untuk mengantarnya ke lantai di mana unit Sky berada, dan dengan langkah cepat Angelina menyusuri koridor apartemen untuk sampai di pintu berwarna gold milik Sky. Angelina meletakkan telapak tangannya untuk membuka pintu utama unit itu, dan detik yang sama kunci pendeteksi langsung terbuka karena Sky memang sudah memberi akses Angelina untuk keluar masuk secara bebas ke unitnya. Angelina meletakkan tas selempangnya di atas sofa dan memanggil Sky karena Angelina yakin Sky sedang berada di unit itu, karena ada penanda khusus yang memang menandakan jika Sky sedang berada di sana. Angelina melihat pintu kamar di sebelah kamar Sky tidak tertutup, lampunya terlihat terang dan kemungkinan Sky sedang ada di sana, akan tetapi saat Angelina masuk di pintu itu, dia justru melihat pemandangan yang sangat menyakitkan di atas ranjang dimana di sana Sky sedang melakukan adegan panas dengan seorang wanita berambut pirang. Angelina ingin mundur dan pergi, tapi sial, Sky sudah terlanjur melihatnya dan laki-laki itu langsung mengunci otomatis pintu utama unit itu hingga membuat Angelina tidak bisa keluar dari sana. "Duduk dan diam lah!" Perintah Sky pada Angelina tapi Angelina hanya menghela nafas dengan sangat kasar. Dia masih tetap berdiri di ambang pintu kamar itu. "Aku bilang duduk, Angelina!" Teriak Sky lagi dan dengan sangat terpaksa Angelina duduk di sofa tunggal tidak jauh dari pintu kamar itu dan sialnya lagi sofa itu menghadap ke arah ranjang. Sepertinya Sky sengaja meletakkan sofa itu di sana agar Angelina melihat apa yang saat ini dia lakukan di atas ranjang itu. Menyakitkan memang , tapi entah kenapa Angelina malah patuh dengan duduk dan melihat semua adegan itu dengan mata kepalanya sendiri. Adegan saat Sky menggagahi seorang wanita yang Angelina tau jika dia adalah wanita malam di salah satu club'. Wanita itu berjongkok di bibir ranjang dengan Sky yang keluar masuk dari arah belakang, sementara wanita itu terus saja membelai d**a dan perut liat Sky dengan gaya sensual dan penuh gairah. Dia begitu menikmati setiap hentakan yang dilakukan Sky di tubuhnya, hingga suara decakan dari bertabrakannya daging milik Sky dan wanita itu memenuhi indra pendengaran Angelina dan membangkitkan emosi juga rasa sakit di hati Angelina. Adegan itu benar-benar ikut menyayat hati dan kalbu Angelina, tapi Angelina tetap tidak bisa berbuat apa-apa selain diam dengan menahan luka dan nyeri di dadanya. Sky pilih keluar masuk dari lubang kenikmatan kedua wanita itu secara bergiliran atas dan bawah , dan Angelina melihatnya sendiri dengan air mata yang tetap saja tidak bisa dia tahan untuk tidak mengalir, meskipun Angelina sudah berusaha sekuat tenaga untuk tidak melibatkan hati saat harus melihat laki-laki itu menuntaskan hasrat dan gairahnya pada wanita lain dan memaksa Angelina untuk melihatnya secara langsung. Tidak puas dengan posisi itu, kini wanita itu meringkuk di bibir ranjang dengan kepala dan tubuh yang ada di lantai tapi pinggang dan bokongnya ada di bibir ranjang dan Sky pilih keluar masuk dengan posisi berdiri dengan mengangkangi wanita itu dan setelahnya wanita itu kembali mencumbu dan menjilati tubuh atletis Sky yang sudah puas memompa liang surgawinya hingga terasa kebas, basah tapi juga sangat dia nikmati. Sesekali Sky melihat ke arah Angelina, dan tatapan mereka beradu di udara. Sky seolah ingin menunjukkan pada Angelina, bagaimana dia bisa melakukan itu pada wanita lain tanpa harus melibatkan perasaan , dan Angelina juga ingin menunjukkan pada Sky jika dia tidak perduli dengan apa yang Sky lakukan pada wanita manapun. Tidak sama sekali. Sky ingin membuat Angelina cemburu , marah dan sakit hati padanya, dengan melakukan aksi s*x di hadapan Angelina langsung. Mungkin dengan begitu Angelina akan mengakui jika dialah penguasa wanita itu, tapi lihatlah Angelina terlihat cukup tangguh ketika melihatnya berperang penuh kenikmatan dengan seorang wanita cantik di atas ranjangnya, meskipun Sky tetap mengakui jika Angelina yang paling cantik di antara semua wanita yang pernah dia temui. Entah sudah berapa lama mereka melakukan itu, Angelina benar-benar tidak peduli, dan saat Angelina melihat jam di pergelangan lengan kirinya, jam sudah menunjukkan angka 18; 34. Jika di hitung, perjalan dari rumah sakit ke apartemen Sky hanya butuh lima belas menit dan sepertinya mereka sudah melakukan itu lebih dari dua jam karena saat Angelina masuk di unit ini , mereka sudah di posisi seperti itu. Angelina melihat Sky melengkuh dengan begitu kuat dan Angelina yakin jika Sky akan segera mendapatkan klimaksnya setelah lebih dari satu jam Angelina duduk, melihat aksi mereka, dan benar saja, detik berikutnya , Sky mencabut miliknya dari lubang kewanitaan wanita itu dan mengeluarkan cairannya di luar tubuh wanita itu. Wanita berambut pirang itu langsung berjongkok menyambut cairan kental beraroma khas itu untuk masuk ke dalam mulutnya, dan ternyata adegan seperti ini sering Angelina lihat secara langsung setiap kali Sky marah padanya dan Sky akan memilih melampiaskan segala hasrat dan kemarahannya pada wanita lain, dan perlahan Angelina mulai hilang respect. Setelah merasa cairan itu sudah tuntas, Sky lantas menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang dan wanita tersebut berusaha kembali membungkus milik Sky, berharap cairan itu masih tersisa dan cairan itu bisa menerobos masuk ke rahimnya. Namun baru saja wanita itu akan mencoba memasukkan dan membungkus milik Sky dengan miliknya, Sky justru mendorong wanita itu dengan sangat kuat hingga tersungkur ke lantai. "Dasar jalang rendahan. Wanita hina. Apa kau pikir aku akan sudi membiarkan benihku lahir dari rahim wanita jalang seperti kamu! No. Ketahuilah, keturunanku hanya akan lahir dari rahim wanita terhormat. Hanya wanita terhormat dan berkasta tinggi." Teriak Sky pada wanita pekerja seks komersial yang dia bayar untuk menuntaskan hasratnya tadi. Sky bahkan sudah menampar keras wanita itu, memintanya enyah dari depannya. Namun kali ini tidak hanya jalang itu yang tersindir, tapi Angelina juga. Angelina merasa di tampar dengan sarkasme Sky tadi, saat Sky mengatakan 'jika dia tidak sudi benihnya lahir dari rahim seorang jalang dan keturunannya akan lahir dari rahim wanita terhormat dan berkasta tinggi.' dan pastinya itu bukan jalang itu , tapi juga bukan Angelina, karena posisi Angelina saat ini sama seperti jalang - jalang yang biasa menghangatkan ranjang seorang Sky A Herlambang. Angelina meremas dadanya sendiri, menahan gemuruh di hatinya yang tetap saja terasa sangat sakit setip kali Sky melakukan ini padanya. Sungguh Angelina sudah sangat tersiksa selama ini. Pernikahan palsu ini benar-benar membuat Angelina akan mati rasa atau mungkin akan trauma dengan yang namanya cinta dan pernikahan. Wanita pekerja seks itu buru-buru memakai pakaiannya, dan bergegas meninggalkan kamar itu dengan melewati Angelina begitu saja. Tidak ada rasa canggung yang dia rasakan, karena ini adalah pekerjaannya, dan memang akan menjadi satu kehormatan bagi dirinya jika dia bisa melayani dan memuaskan seorang Sky. Sky juga bangkit dari duduknya, dan memakai jubah di sisi ranjangnya, berjalan menghampiri Angelina yang masih duduk berpatut dengan menyilangkan kedua kakinya dengan sangat anggun layaknya wanita terhormat. Matanya menatap tajam ke arah Sky yang sedang mengikat simpul jubahnya. "Apa kau sudah merasa puas?" sarkasme Angelina saat Sky meraih sebotol air mineral di atas meja di depan Angelina dan Sky hanya menunjukan semir menyakitkan di satu sudut bibirnya. "Kenapa. Apa kau marah?" Tanya balik Sky sambil meneguk minumannya dan Angelina bangkit dari duduknya. "Mommy Kiray memintaku datang ke mension. Katanya dari pagi tadi dia tidak bisa bernafas dengan baik. Jadi jika pertujukan nya sudah selesai, aku harus balik dan menemuinya." Ucap Angelina mengalihkan pembicaraan. "Ada Monica yang menemaninya, jadi jangan syok khawatir dengannya!" Jawab Sky datar. "Kak Monica sedang di Brazil. Pagi tadi suaminya datang menjemput ke rumah sakit!" Jawab Angelina lagi tanpa melihat ke arah lawan bicaranya dan bersiap untuk berlalu dari depan Sky, tapi baru saja Angelina akan melewati Sky, Sky justru menahan lengannya dan mencengkeramnya dengan sangat kuat. "Aku bilang tetap disini. Aku masih belum selesai dengan mu!" Tegas Sky dan Angelina langsung meringis menahan rasa nyeri di lengannya. "Lepaskan aku. Ini sakit!" Ucap Angelina tapi Sky justru semakin mencengkeramnya lebih kuat. "Jangan coba-coba mengabaikanku, Angelina, atau kau akan berakhir tidak baik!" Balas Sky. "Kenapa? Apa setelah ini kau akan membunuhku?" Angelina mendongak menatap Sky saat berbicara karena sebenarnya kematian jauh lebih terhormat untuknya saat ini. "Jika iya, lakukanlah!" Tantang Angelina dengan sangat berani. "Jangan menggertak ku Angelina, jangan lupa kau masih berstatus istriku!" Balas Sky dengan rahang bergeletuk karena marah. Dia sedang sangat marah, dan merindukan wanita ini, Angelina setelah sebulan berada di luar negeri, tapi saat tadi dia menghubungi Angelina, Angelina bahkan tidak menjawab panggilan darinya, bahkan Angelina tidak membalas satupun pesan darinya dan itu membuat Sky benar-benar marah dan butuh seseorang untuk melampiaskan kemarahannya itu. "Istri yang kau dapatkan dengan menipu. Istri yang kau nikahi dengan pernikahan palsu. Istri yang hanya kau jadikan pemuas nafsu dan...!" Suara Angelina tertahan di tenggorakan karena Sky semakin mencekal kedua pipi Angelina untuk mendongak ke arahnya dan detik yang sama Sky membungkam mulut Angelina dengan ciumannya yang begitu kuat dan menuntut. "Jangan katakan itu lagi, atau kau akan benar-benar menyesal telah mengenalku." Potong Sky. "Kau adalah milikku, dan sampai kapanpun kau adalah milikku, Angelina Marta Fabiano!" Sambung Sky dengan menekan setiap kalimatnya jika wanita ini adalah miliknya. Hanya miliknya. Sky lantas menyeret tubuh Angelina keluar dari kamar itu dan membawanya masuk ke kamar utama, dan mendorong tubuh itu untuk jatuh di atas ranjang. Sky lantas membuka jubahnya kembali, dan langsung menyerang Angelina untuk menuntut kepuasan pada wanita itu, membuka paksa pakaian Angelina dan menyetubuhinya dengan sangat brutal. Sky sedang sangat merindu, tapi Angelina benar-benar ingin menguji kesabarannya dengan bersikap dingin dan Sky benar-benar tidak suka dipermainkan seperti itu. Sky terlanjur menjadi penguasa dan dia benar-benar tidak ingin di kuasai oleh siapapun dan dalam bentuk apapun, meskipun pada kenyataannya Angelina benar-benar berhasil menguasai kewarasan Sky, meskipun Sky tidak pernah mengakui hal itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD