"Mahesa, gue nggak mau buat lo sakit karna nunggu kapan hati gue terbuka buat lo. Sebaiknya lo cari cewek lain yang mau nerima lo," ucap Maudy dengan hati-hati. "Kapan pun lo mau nerima gue di hati lo, gue akan setia nunggu dengan sabar," ucapnya. "Tapi tolong jangan nyuruh gue buat cari cewek lain, kalau nyatanya lo di takdir 'kan buat gue. Dan gue nggak tau kapan takdir menyatukan kita." Maudy terharu mendengar ucapan Mahesa. Rasanya ia seperti orang yang paling jahat membiarkan seseorang merasakan sakit hati karena dirinya. "Maafin gue ya," ucap Maudy lirih. Mahesa menempelkan telunjuknya di bibir Maudy. "Gue cuman pengen denger kalau lo juga sayang sama gue. Bukan kata maaf," "Kita ke sana yuk," ajak Mahesa sembari menunjuk pada penjual es krim. Mahesa ingin mencairkan suasan