Pembunuhan

2903 Words
New Casle, Inggris, 2033 Sebille Di luar seperti biasa pengawalku sudah menunggu siap menemaniku kemana pun aku pergi. Menyebalkan. Sepertinya aku sama sekali tidak ada kebebasan sama sekali. Di tambah lagi pengawal tambahan berupa makhluk aneh, yaitu Gargoyle yang memiliki wujud kambing bersayap dan tubuhnya terbuat dari batu. Eh Tunggu. Makhluk itu tidak sendirian lagi . Ada seseorang bersamanya. Aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas, karena orang itu memakai jubah berwarna coklat gelap dan wajahnya ditutupi oleh tudung jubah itu. Sepertinya aku harus mencari cara agar mereka tidak melihatku pergi. Aku tidak ingin mereka mengetahui kepergianku. Tapi bagaimana caranya agar kali ini aku bisa lolos dari pengawasan mereka? Aku menatap kedua kakiku sambil berpikir. Akhirnya sebuah ide muncul di kepalaku. Aku berlari ke ruang bawah tanah dan memasuki laboratorium Nymphadora untuk meminjam salah satu ramuan ajaibnya. Aku mengintip dari balik pintu laboratorium untuk memastikan Nymphadora sedang tidak berada di sana dan sepertinya dewi keberuntungan berpihak kepadaku. Nymphadora tidak berada di sana. Aku masuk dengan mengendap-ngendap dan disambut dengan kepulan asap dari kuali-kuali yang di dalamnya terdapat cairan aneh dan terlihat menjijikan juga aroma aneh yang menusuk hidungku. Aku berjalan ke rak-rak yang memajang bermacam-macam botol yang berisi ramuan buatan Nymphadora yang memenuhi hampir sebagian dinding ruang bawah tanah. Aku menatap satu persatu botol di depanku dan membaca setiap nama yang dituliskan di secarik kertas yang ditempel di depan botol. Kedua sudut bibirku merekah saat melihat botol ramuan yang kuinginkan. Aku mengambil botol yang berisi cairan ungu pekat yang berada di barisan ketiga dari rak bawah. Sekali lagi aku membaca tulisan yang tertera di botol. Ramuan ilusi Aku membalik botol untuk membaca keterangan di sana dan cara memakainya. Gunakan dua tetes ramuan ilusi ke dalam minuman sambil mengucapkan nama seseorang dan membayangkan wajahnya di dalam pikiranmu, maka orang yang melihat dirimu akan seperti orang yang kamu ucapkan. Efek ramuan ini hanya bertahan selama satu jam untuk dua tetes. Jangan memakainya terlalu banyak bisa mengakibatkan hal yang mengerikan dan aku tidak bisa menanggungnya. Sepertinya untukku dua tetes cukup. Aku mengambil cangkir di meja dan menuang teh ke dalamnya, lalu memasukan dua tetes ramuan ilusi sambil membayangkan wajah dan menyebut nama Nymphadora. Aku menatap ragu air teh yang berada di dalam cangkir, lalu meminumnya dengan sekali teguk. Rasanya enak seperti teh rasa blueberry. Aku menjilat mulutku dan kemudian cepat-cepat kembali menyimpan botol ramuan di tempatnya semula dan cepat-cepat pergi dari laboratorium sebelum ada yang melihatku. Aku tidak yakin apa ramuan yang aku minum sudah mulai memperlihatkan hasilnya atau tidak. Aku menutup pintu laboratorium dengan perlahan, tapi tiba-tiba seseorang datang dan membuatku melonjak terkejut. Amerthya telah berdiri di depanku dengan membawa keranjang yang berisi tanaman herbal yang aku yakini untuk membuat ramuan. Keringat dingin mulai memenuhi dahiku dan jantungku berdegup semakin kencang. Oh bagaimana ini? Amerthya telah menangkap basah keberadaanku di sini. Ini namanya benar-benar sial.''Nymph, kau baik-baik saja? Kamu terlihat pucat. Apa kamu sakit?'' Aku memandang Amerthya dengan terkejut. Tadi barusan dia memanggilku siapa? Dia memanggilku Nymphadora. Itu artinya ramuan yang aku minum sudah mulai memperlihatkan hasilnya. Amerthya telah melihat diriku sebagai Nymphadora. Ini sangat luar biasa. Aku merasa beruntung selalu mendengarkan Nymphadora membuat ramuan dan apa efeknya ,jika ada orang yang meminumnya, sehingga aku tahu apa kegunaan setiap ramuan yang dibuat olehnya. Aku tersenyum kepadanya.'' Aku baik-baik saja. Aku hanya terkejut tiba-tiba melihatmu ada di sini.'' ''Syukurlah. Aku kira kamu sakit. Oh ya aku sudah membawakan tanaman yang kamu butuhkan.'' Amerthya memperlihatkan isi keranjang yang di bawanya kepadaku. ''Um..iya..ya...kamu bisa meletakannya di dalam. Aku mau pergi sebentar dan akan segera kembali.'' Tanpa mengatakan apa pun lagi, aku segera pergi tanpa melihat ke belakang lagi. Aku bersembunyi di balik tembok dan mengembuskan napas lega.''Hampir saja ketahuan. Fuuh.'' Aku mengusap dahiku. Setelah diriku kembali tenang, aku keluar dari tempat persembunyianku . Para pelayan yang berpapasan denganku di koridor rumah tidak mengenaliku. Mereka melihatku sebagai Nymphadora. Senyumanku semakin lebar, karena tidak seorang pun yang mengenaliku sebagai Sebille. Sinar matahari sore menyilaukan penglihatanku saat aku membuka pintu. Aku keluar rumah dengan perasaan was-was. Takut ramuan ilusi ini tidak berhasil terhadap gargoyle dan orang misterius berjubah itu yang sedang berdiri di atas atap rumah. Jantungku kembali berdegup kencang Sekilas mereka berdua melihat ke arahku, tapi sepertinya mereka tidak mengenaliku sebagai Sebille. Hal ini terbukti mereka tidak membuntutiku ketika aku keluar rumah. Perasaan lega menyelimuti diriku. Setelah aku agak jauh dari mereka, aku berlari secepat mungkin . *** Aku terpana saat aku tiba di rumah Emilio. Rumah itu sangat besar, tua, dan kuno. Kedatanganku disambut oleh sepasang suami istri yang sudah tua mungkin umur mereka sekitar lima puluh tahunan. Saat mereka melihatku, raut wajah mereka ketakutan dan meneriakiku wanita iblis. Mereka mengusirku dan menutup pintu dengan kasar tepat di depan wajahku. Sepertinya efek ramuan itu sudah hilang. Aku sempat kebingungan kenapa mereka bersikap bermusuhan kepadaku. Apa salahku? Aku mengedor-ngedor pintu , tapi aku mendengar mereka berteriak menyuruhku pergi, lalu aku mengatakan apa yang ingin aku katakan. Aku memberitahu mereka tentang keberadaan tubuh Emilio yang disembunyikan oleh pembunuhnya . Setelah mengatakan itu, mereka membuka pintu dan menatapku tidak percaya. Kami kemudian pergi ke tepian sungai Tyne dan tak butuh waktu lama, tubuh Emilio ditemukan di sana, terkubur di bawah pohon atas petunjuk yang diberikan hantu Emilio. Aku menjerit saat melihat mayatnya. Tubuhnya mengerikan dan sudah hangus terbakar. Ibu Emilio langsung menerjang tubuhku hingga terjatuh, lalu berteriak,''Ini semua salahmu. Kamu wanita iblis seharusnya kamu mati seribu tahun lalu dan tidak pernah kembali lagi.'' Dia mencekikku dengan sangat kuat. Tubuhku meronta-ronta di atas tanah. ''Gara-gara kamu. Emilio di bunuh,''teriak ibu Emilio yang sudah dikuasai rasa amarah.'' Jika bukan karena kamu, Emilio masih hidup. Sekarang kamu harus mati.'' Udara disekitarku mulai menipis. Hantu Emilio terlihat sangat cemas dan berusaha untuk menolongku, tapi tidak ada yang dapat dia lakukan, karena ia tidak bisa menyentuh ibunya yang sedang mencekikku. Emilio berteriak memohon kepada ibunya supaya jangan membunuhku, tapi ibunya tidak dapat mendengarnya begitu pun juga ayahnya. Saat aku akan kehilangan kesadaraan sepenuhnya, dua orang berbalut jubah hitam melempar tubuh ibu Emilio ke sebatang pohon seolah tubuh itu hanya sebuah benda ringan , lalu salah seorang lagi mengeluarkan sesuatu dari dalam botol dan menuangkan serbuk merah ke atas tubuhnya dan tubuh itu terbakar begitu saja. Ayah Emilio yang berdiri tidak jauh dariku berusaha menyerang mereka, tapi tidak berhasil. Mereka juga melempar tubuhnya ke tempat di mana istrinya terjatuh dan terbakar setelah salah seorang temannya menuangkan serbuk merah ke atas tubuhnya seperti yang dilakukanya kepada tubuh ibu Emilio. Saat melihat tubuh mereka terbakar tertelan nyalanya api yang begitu besar, aku terpana melihatnya. Kejadiannya begitu sangat cepat. Mereka kemudian melihat kepadaku. Aku tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas, tapi aku dapat merasakan aura kejahatan memancar keluar dari tubuh mereka. Seluruh tubuhku meremang ketakutan dan rasa dingin menjalari seluruh tubuhku. Aku ingin lari, tapi kakiku tak bisa digerakkan. Salah satu di antara mereka meraih tanganku dan mencengkeram tanganku dengan sangat kuat.''Ayo ikut dengan kami!'' Suaranya terdengar berat dan parau. Dia menyeretku untuk pergi dengannya. ''Lepaskan aku! Aku tidak ingin ikut dengan kalian. Kalian sudah membunuh orangtua Emilio. Ini namanya pembunuhan.'' Aku berusaha melepaskan diri darinya, tapi usahaku sia-sia saja, karena cengkeraman tangannya begitu kuat. Aku melihat ke sekelilingku dan tidak ada siapa pun yang dapat menolongku. Ada rasa penyesalan dalam diriku, andai saja aku tidak meminum ramuan ilusi itu pasti para pengawalku sedang membuntutiku dan akan dapat menolongku dari orang-orang jahat ini. Sial! Aku terus diseret olehnya.''Sebenarnya kalian ini siapa? Kenapa kamu membunuh mereka?'' Orang yang menyeretku berhenti berjalan dan dia membalikkan badannya, menatapku dengan tatapan tajam menusuk. Seluruh bola matanya hitam membuatku terpana saat melihatnya dan saat aku balas menatapnya, perasaanku terasa jadi hampa dan dingin . Pertama yang aku sadari, yaitu jiwa orang ini telah diambil . Itu sebabnya aku seperti tidak merasakan ada kehidupan di dalam dirinya. Tubuhku gemetar dan aku sama sekali tidak bisa bergerak.''Si..siapa kamu?'' Orang itu membuka tudung kepadanya. Ternyata dia hanya seorang pemuda dan tatapannya begitu terasa kosong. Dia seperti boneka yang dikendalikan dari jarak jauh. ''Aku diperintahkan untuk membawamu kepada master Adam?'' ''Adam? Siapa dia?'' ''Jangan banyak bicara lagi!'' Dia kemudian menyeretku lagi , memaksaku untuk ikut dengannya. Hantu Emilio terus mengikuti dari belakang dan dia berbisik di telingaku. Kamu harus lari. Jangan ikut dengannya! Dia yang telah membunuhku. Aku menatap terkejut kepada hantu Emilio. ''Tapi kenapa dia membunuhmu?'' " Ada yang belum aku katakan kepadamu. Keluargaku adalah keluarga penyihir. Dulu kami tinggal di sebuah negara yang bernama Endoria, tapi sekarang Endoria telah hancur. Kami kemudian pindah ke dunia manusia. Orangtuaku menyalahkanmu, karena telah membuat kami terusir dari rumah kami sendiri, tapi aku tidak sependapat dengan mereka. Setelah aku menyentuhmu, aku dapat melihat masa lalumu. Aku melihat, kamu telah memporak-porandakan Endoria, tapi itu bukan keinginanmu." Aku tercenung sebentar setelah mendengar cerita Emilio. Tapi aku masih belum mengerti , kenapa aku bisa terlibat dalam kehancuran Endoria. Sekarang aku mengerti kenapa orangtua Emilio mau membunuhku. Pantas saja mereka membenciku. Aku merasakan udara kosong di sekitarku ,ketika Emilio memelukku. " Aku rasa orang ini adalah salah satu anggota The Union.Tentara yang memiliki kemampuan tempur sihir yang cukup hebat yang ada di Endoria. Lihatlah tanda di lengan jubahnya! Tanda serigala hitam dengan latar belakang pentagram merupakan tanda tentara moran. Dulu mereka ada di bawah kekuasaan raja Essien III, tapi setelah raja meninggal , The Union di ambil alih oleh dewan pertahanan Endoria. Tapi sesuatu yang buruk terjadi di sana. Dewan pertahanan telah dibunuh oleh sesuatu yang tidak diketahui dan yang aku dengar pasukan itu telah diambil alih oleh Adam seribu tahun yang lalu. Aku rasa Adam yang mereka maksud adalam pimpinan mereka. Sebaiknya kamu harus cari cara agar kamu terlepas darinya." Ketika aku mulai berpikir mencari jalan untuk meoloskan diri dari mereka, tiba-tiba di sekeliling kami, aku merasakan hembusan angin yang cukup besar dan mendengar suara-suara aneh di langit. Aku melihat seekor burung besar dengan penunggangnya sedang terbang menuju ke arah kami. Ternyata itu adalah gargoyle dan si penunggang misterius. Gargoyle menerjang penawanku, sehingga aku terlepas dariku. Si penunggang misterius turun dari tubuh gargoyle dan berdiri dia antaraku dan penawanku, lalu kepalanya ditolehkan ke belakang sedikit. ''Apa Anda tidak apa-apa, Lady Sebille?''tanyanya. ''Ya..ya aku...aku tidak apa-apa.'' Si penunggang misterius kembali berhadapan dengan penawanku, sedangkan gargoyle berhadapan dengan teman penawanku. Si penunggang misterius menyuruhku untuk bersembunyi sebelum mereka terlibat dalam pertarungan yang cukup sengit. Cahaya warna-warni berkelebatan di sekeliling mereka. Cahaya sihir mereka telah menumbangkan beberapa pohon dan meledakan sungai berkali-kali. Cahaya sihir itu hampir saja mengenaiku sebelum aku menemukan tempat persembunyian. Aku akhirnya bersembunyi di semak-semak diantara pepohonan dan merasakan hembusan dingin di belakangku . Ternyata itu adalah hantu Emilio yang ikut menyaksikan pertarungan. Aku menoleh ke belakang dan aku menanyakan apa yang ingin aku tanyakan kepada Emilio sejak dari tadi menganggu pikiranku. ''Kenapa mereka membunuhmu?'' "Mereka menginginkan sesuatu dariku." ''Apa?'' "Gulungan perkamen Clementine Rosewheater." Kemudian aku teringat dengan surat bibi Marjorie dan kotak kayu yang berisi gulungan perkamen Clementine. Apa yang di maksud Emilio adalah gulungan perkamen yang sekarang berada di tanganku? Kalau memang benar, tapi kenapa mereka menginginkannnya? ''Sebenarnya apa isi gulungan perkamen itu?'' " Yang aku tahu isinya adalah rahasia besar sihir Clementine dan menurut yang aku dengar, jika ada seseorang yang mempelajari rahasia sihir itu bisa menguasai dunia." ''Kenapa mereka menyangka gulungan perkamen itu ada padamu?'' "Itu...Itu karena sebelum kami pindah ke dunia manusia ada yang menyebarkan gosip kalau aku yang memegang gulungan itu, lalu mereka mencari-cariku ke dunia manusia dan selama ini kami terus bersembunyi dan lari dari kejaran mereka, tapi akhirnya mereka menemukanku. Saat aku bilang , aku tidak memilikinya. Mereka tidak percaya. Akhirnya aku di bunuh oleh mereka di sini. Aku tidak tahu di mana gulungan perkamen Clementine sekarang. Kuakui, aku pernah masuk ke ruang harta kerajaan Endoria, tapi bukan untuk mengambil gulungan perkamen Clementine, tapi... tapi aku memgambil sebuah harpa Fayre. " Hantu Emilio menyengir lebar." Aku membutuhkan harpa Fayre untuk menidurkan naga sementara aku mengambil darah mereka untuk membuat ramuan sihir. Seharusnya menggunakan debu peri akan membuat para naga tertidur, tapi persediaan debu periku sudah habis dan untuk mendapatkannya lagi, aku harus membelinya ke Morvia. Kota para peri. Tapi untuk mendapatkannya tidak mudah, karena debu peri tidak sembarang di jual begitu saja setelah banyak darah naga di ambil oleh para penyihir yang mengakibatkan kepunahan mereka. Sebille, maafkan aku seharusnya aku tidak menyuruhmu datang menemui keluargaku dan pergi ke sini." ''Kamu tidak perlu minta maaf. Karena hanya aku yang dapat melihat hantu, kalau bukan karena aku pasti tubuhmu tidak akan pernah ditemukan oleh orangtuamu.'' Kemudian perasaan sedih dan bersalah menyelusup ke hatiku dan aku tidak dapat menahan air mataku untuk tidak jatuh.''Gara-gara aku juga orangtuamu meninggal.'' " Jangan salahkan dirimu! Ini bukan salahmu. Mana kita tahu kalau The Union akan datang menangkapmu dan yang tidak aku mengerti kenapa mereka ingin menangkapmu?" ''Aku juga tidak tahu. Andai saja aku tahu.'' Aku kembali memperhatikan pertarungan yang masih berlangsung di depanku. Mereka semua para petarung yang hebat. Entah kapan semua ini akan berakhir, sedangkan malam akan segera turun. Sebuah cahaya biru mengarah kepada kami dan mengenai pohon di mana aku bersembunyi dan aku terlempar cukup jauh dan kepalaku terbentur pohon lainya. Aku tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya, karena aku sudah tidak sadarkan diri. *** Saat aku tersadar, aku sudah berada di sebuah bangku kayu panjang di sebuah taman. Aku melihat si penunggang misterius sedang tersenyum kepadaku. Tatapan mata hijaunya membuatku terhipnotis, terlihat misterius dan aneh. ''Anda baik-baik saja?''tanyanya. Suaranya tak terduga sangat lembut. Aku mengangguk dan berusaha untuk bangun. ''Aku baik-baik saja. Terima kasih telah menolongku.'' Pria itu memberikan aku sebotol air mineral dan aku meneguknya dengan rakus. Ternyata aku begitu kehausan. ''Kenapa Anda bisa berurusan dengan keluarga Callahan?''tanyanya lagi. ''Aku hanya ingin memberitahu tentang mayat Emilio berada, tapi sepertinya mereka tidak menyukaiku. Seharunya aku memang tidak pergi ke rumahnya. Apa kamu seorang penyihir? Aku sempat melihatmu menggunakan sihir saat bertarung tadi.'' ''Bisa dikatakan begitu.'' ''Apa yang terjadi? Apa mereka mati?'' ''Mereka tidak mati. Mereka terluka parah dan mereka lebih memilih untuk pergi dari pertarungan.'' Aku mengembuskan napas lega.''Syukurlah.'' ''Lady Sebille seharusnya Anda tidak menggunakan ramuan ilusi dan pergi tanpa pengawasan dari kami.'' Aku menundukkan kepalaku.''Maaf.'' Terdengar helaan napas panjang darinya.''Lain kali jangan mengulanginya lagi.'' ''Baiklah.'' ''Itu lebih baik.'' Aku melihat ke sekelilingku dan aku melihat gargoyle sedangkan berdiri di atas puncak pohon dengan tatapan waspada. ''Siapa sebenarnya Anda?'' ''Aku Seraphin. Aku adalah druid. Aku ditugaskan oleh masterku untuk menjagamu hari ini?'' ''Siapa mastermu?'' ''Aku tidak bisa mengatakannya.'' ''Baiklah. Aku mengerti.'' ' "Aku akan mengantarkan Anda pulang." Aku tidak menolak dibawa pulang olehnya dengan teleportasi. Dalam sekejap aku sudah berada di depan rumahku. Penyihir misterius itu menghilang begitu saja. Hantu Emilio muncul di hadapanku membuatku terkejut.Raut wajahnya terlihat sedih. "Maafkan aku dan terima kasih telah mengabulkan keinginanku , meskipun harus diakhiri dengan kejadian yang tidak menyenangkan, tapi karena kejadian ini aku dapat bertemu dengan orangtuaku lagi." Aku sempat tidak mengerti, apa maksud perkataanya, tapi akhirnya aku mengerti setelah melihat dua sosok hantu lainnya di belakang Emilio. Ternyata dua hantu itu adalah orangtua Emilio. Secara refleks aku mundur ketakutan saat melihat mereka. "Tak usah takut. Mereka tidak akan menyakitmu lagi. Aku sudah memberi sedikit penjelasan tentang dirimu. Aku rasa mereka sudah tidak marah lagi padamu." Hantu orangtua Emilio tersenyum kepadaku dan mereka perlahan-lahan mulai menghilang begitu pun juga Emilio . Sebelum menghilang Emilio mengucapkan selamat tinggal kepadaku. Aku begitu terkejut ,ketika aku akan membuka pintu, Nymphadora muncul di balik pintu dengan tatapan kesal. O...o..w. Sepertinya aku akan mendapat masalah lagi. ''Malam, Nymph!'' ''Malam! Anda ini dari mana saja? Aku sangat mencemaskan Anda. Di tambah lagi semua penghuni keluarga ini belum juga kembali.'' ''Apa mereka belum kembali?'' ''Iya. Mereka belum kembali.'' Aku mengaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal.'' Ini aneh. Sebenarnya kemana mereka pergi?'' Nymphadora mengangkat kedua bahunya.''Tidak tahu.'' Tatapan Nymphadora kembali beralih kepadaku dengan tangan dilipat di dadanya.''Lady Sebille , Anda belum menjawab pertanyaanku. Kemana Anda pergi?'' ''Aku pergi menemui keluarga Callahan.'' ''Anda bertemu dengan keluarga Callahan?'' ''Iya. Apa kau mengenalnya, Nymph?'' ''Iya. Aku tahu mereka. Mereka keluarga penyihir asli yang masih tersisa saat peristiwa besar terjadi di negara mereka, tapi mereka bukan penyihir yang ramah. Aku dengar dari Ethan, anak mereka satu-satunya telah menghilang.'' ''Emilio telah meninggal. Dia dibunuh.'' Nymphadora nampak sangat terkejut, kemudian aku menceritakan apa yang terjadi . Tentu saja aku tidak menceritakan kalau aku dapat melihat hantu Emilio. Aku menatap Nymphadora dengan tatapan bingung. Raut wajah Nymphadora begitu terlihat sangat cemas.''Mulai sekarang Anda harus berhati-hati! Aku yakin mereka akan kembali lagi untukmu.'' ''Apa kamu tahu siapa orang-orang yang menginginkanku?'' ''Aku rasa bukan aku yang berhak menceritakannya kepadamu.'' Raut wajah Nymphadora semakin terlihat sangat cemas.''Ayo kita masuk!''
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD