Langsung Terlihat Auranya

455 Words
Begitu Bian dan Mumut sampai di depan Rumah Sakit, pak Arya segera mendatangi mereka, ia membuka pintu penumpang di belakang mempersilahkan tuannya agar masuk. Bian membantu Mumut masuk sebelum akhirnya duduk besisihan. Seperti rencana semula Bian hendak mempertemukan Mumut dengan mamanya dan memperkenalkan Mumut sebagai calon istrinya. Randy masih berdiri di depan Rumah Sakit sampai mobil itu menghilang dari pandangan, setelah itu ia berjalan menuju mobilnya. *** Bian membawa Mumut ke butik langganan mamanya. Ia meminta pegawai yang ada di sana untuk memulihkan baju yang tepat untuk Mumut, beberapa pegawai yang ada di sana saling berbisik. Biasanya Bian datang ke sini mengantar mamanya atau Ristie tapi gadis yang bersama Bian kali ini sangat berbeda dengan Ristie yang anggun dan berkelas, gadis ini terlihat lugu bahkan pakaian yang dipakainya adalah seragam cleaning service. Tak seperti Ristie yang ketika sampai di tempat ini langsung memilih dan membeli baju beberapa potong, gadis ini cuma berdiri bengong di depan baju- baju yang dipajang. Cukup lama ia dalam keadaan seperti itu sampai Bian menyuruhnya untuk memilih baju yang di sukainya. Mumut kemudian mendekati sebuah gaun berwarna hitam model abaya dengan bagian bawah bertumpuk, ia melihat label harga yang tertera di sana tertegun, harganya beberapa bulan gaji utuhnya, ia tak mungkin bisa membelinya meski ia sangat menyukai gaun itu. Bian tersenyum saat melihat gadis itu melangkah menjauh dan melihat model yang lain dan selalu menggelengkan kepala sebelum meletakkannya kembali. "Cobalah yang pertama kamu sentuh," perintah Bian,. Mumut menggeleng, ia takut kalau merusak pakaian dengan harga beberapa juta itu. Bian memaksanya, bahkan menyuruh pegawai toko itu untuk mengambilnya dan membawanya ke ruang ganti sementara ia dengan lembut mendorong Mumut ke sana, "Aku tidak mau kamu ketemu mama pakai seragam itu!" katanya tegas yang berhasil membuat Mumut terpaksa mau mencobanya. Beberapa saat Mumut keluar dari ruang ganti. Ia terlihat sangat cantik dengan gaun lihat itu, kulitnya yang putih seperti memancarkan cahaya. Bian segera memerintahkan para pegawai untuk mencari kerudung yang cocok untuk gaun hitamnya. Setelah terpilih beberapa kerudung yang disetujuinya Bian kemudian pegawai toko untuk membungkusnya dan beberapa gaun lainnya. Mumut hanya diam, ia tidak tahu harus berkata apa saat Bian menyerahkan kartu kreditnya untuk membayar semua belanjaannya. Para pegawai masih berbisik-bisik membicarakan mereka meski mereka sudah meninggalkan ruangan itu sejak tadi. "Gila! Gadis itu cantik luar biasa padahal gak pake make up sama sekali, pantas saja si bos suka sama dia." kata seorang pegawai yang memakai riasan tebal "Gak nyangka ya, cuma ganti baju saja auranya langsung kelihatan. Tadi waktu masih pakai baju CS dia terlihat biasa saja, begitu pakai gaun itu si bos langsung menatapnya tanpa berkedip. Apalagi kalau dia pakai riasan, ya?" "Dibandingkan Ristie yang sok bossy jauh banget ya, lebih cantik ini," Obrolan itu terus berlangsung sampai seorang pelanggan memasuki butik tempat mereka bekerja
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD