Seorang laki-laki dengan ekspresi yang datar tampak serius ketika sedang bersama beberapa orang membahas soal pekerjaan. Terutama ia akan terlihat sangat sibuk ketika membahas soal bisnis baru yang sedang ia jalani.
Beberapa waktu terakhir laki-laki itu sering melakukan perjalanan bisnis karena ia akan membuka bisnis baru lagi. Jadi ketika ia akan membuka bisnis yang baru maka ia harus mempersiapkan banyak hal. Dan bisnis baru yang sedang dipersiapkan oleh laki-laki itu adalah ia akan membuat bisnis di bidang penerbangan atau lebih tepatnya ia akan membuat maskapai penerbangannya sendiri. Jadi tentu saja banyak hal yang harus dipersiapkan.
"Saya mau untuk masalah perijinan harus bisa selesai dalam waktu dekat karena saya ingin bisa segera meluncurkan ke hadapan publik. Jadi saya harap tidak ada kesalahan lagi," perintah Arsen dengan tegas.
"Baik pak Arsen," jawab para pegawainya serempak.
Setelah melakukan beberapa meeting akhirnya Arsen memilih untuk kembali ke ruang kerjanya. Jam menunjukkan pukul satu siang ketika Arsen sampai di ruang kerjanya.
"Tuan Arsen ini makan siang untuk tuan Arsen," kata Rey hati-hati.
Rey langsung meletakkan makan siang untuk sang bos karena ini sudah lewat jam makan siang.
"Saya hanya mengingatkan jika besok pagi tuan Arsen harus pergi ke villa milik keluarga Douglas yang ada di Bali. Tuan Arsen harus menghadarj acara ulang tahun tuan Rafael." Rey langsung mengatakan jadwal Arsen.
Saat itu Arsen sedang menikmati makan siangnya ketika Rey mengingatkan dirinya tentang janjinya kepada sang Bunda untuk datang ke acara ulang tahun sang Daddy. Sebenarnya Arsen tak ingin datang ke acara itu karena ia tahu disana pasti sang Bunda pasti akan membahas soal kapan dirinya menikah. Padahal Arsen sudah mengatakan kepada sang Bunda jika ia tak berniat untuk menikah. Tapi lagi-lagi Arsen tak punya pilihan lain selain pergi.
"Kamu kosongkan jadwal saya untuk beberapa hari kedepan karena saya mungkin akan berada di Bali untuk beberapa waktu," perintah Arsen singkat.
"Baik tuan Arsen," jawab Rey mengerti.
Karena tak ingin menggangu tuannya maka Arsen memilih untuk pergi dari ruang kerja tuannya. Ia akan memberikan waktu bagi tuannya menikmati waktu istirahatnya. Sedangkan Arsen sendiri masih mencoba mempersiapkan diri untuk bertemu dengan keluarganya. Bukannya Arsen tak merasa senang bertemu dengan keluarganya tapi ia tak suka ditanyakan pertanyaan yang sama setiap bertemu. Ditambah lagi sang Bunda selalu saja bersemangat untuk menjodohkan dirinya dengan beberapa anak kenalannya. Arsen benar-benar tak suka dengan hal-hal seperti itu. Jadi sering kali ia memilih untuk menolak untuk datang tapi untuk kali ini acaranya berbeda jadi Arsen harus tetap datang.
Keesokan harinya....
Sementara itu di sebuah villa yang sangat mewah dan juga pastinya besar tampak ada kemeriahan di dalamnya. Di villa itu memang sedang ada acara atau lebih tepatnya sedang merayakan ulang tahun kepala keluarga di keluarga ini. Walaupun hanya melakukan acara makan-makan saja tapi sudah membuat suasana malam hari ini menjadi lebih hangat. Apalagi semua anak dari kepala keluarga itu berkumpul karena sangat susah untuk bisa berkumpul bersama-sama seperti ini.
Suasana di sebuah villa cukup meriah karena banyak suara teriakan anak kecil yang asyik bermain. Dan juga ada kemeriahan di villa itu karena memang sedang ada acara di villa itu. Lebih tepatnya mereka sedang merayakan ulang tahun pemilik villa ini dan juga seorang laki-laki paruh baya yang menjadi salah satu orang terkaya di negeri ini dan orang itu adalah Rafael Douglas.
Dan di tempat yang jauh tampak seorang laki-laki yang masih memakai kemejanya sedang menikmati segelas wine sambil duduk santai. Ia benar-benar menikmati waktunya sendiri setelah beberapa waktu yang lalu ia benar-benar disibukkan dengan banyaknya pekerjaan. Laki-laki itu tampak menikmati waktunya sendiri sampai ada laki-laki tampan lainnya yang mendatangi dirinya dengan membawa segelas wine juga.
"Halo kakak ipar ternyata ada disini," kata seorang laki-laki yang berwajah tampan.
Arsen yang sedang menikmati waktu sendirinya langsung menatap tak suka kearah laki-laki yang merupakan suami dari saudara kembarnya.
"Sam, aku sedang tak ingin bercanda jadi lebih baik kamu simpan candaan yang tak penting itu." Arsen langsung sana memperingatkannya.
Laki-laki bernama Samuel itu ikut duduk bersama dengan Arsen dan juga sama-sama menikmati segelas wine bersama kakak iparnya itu.
"Tenang saja malam ini aku sedang tak ingin bercanda. Aku hanya ingin mengobrol dengan kakak ipar disini. Aku lihat-lihat sekarang perusahaan Douglas sudah jauh lebih berkembang daripada sebelumnya. Bahkan seorang Arsen Felix Douglas sudah berhasil mengalahkan keluarga Barly. Gara-gara kamu aku harus mendengarkan Omelan dari Papa yang terus meminta aku untuk tak sering main-main dan lebih fokus dengan perusahaan. Padahal aku sedang ingin bersantai dengan shilla dan kedua putra kembar aku. Apalagi sekarang shilla sedang mengandung jadi aku ingin fokus dengan keadaan Shilla," jawab Samuel mencoba serius.
"Apa aku gak salah dengar? Kamu mau menghabiskan waktu dengan Thomas dan Theo atau hanya ingin terus mengganggu Shilla? Aku gak habis pikir bagaimana bisa Shilla menikah dengan laki-laki playboy seperti kamu," sindir Arsen.
Samuel merasa tak tersinggung ketika mendengar sindiran dari kakak iparnya itu. Walaupun usianya lebih muda dari Arsen tapi mereka terlihat seperti sahabat baik karena memang mereka tahu satu sama lain. Dan dulunya mereka rekan bisnis yang membuat Samuel bisa bertemu dengan saudara kembarnya Ashilla. Mungkin kalau Ashilla tak hamil duluan mungkin mereka tak akan menikah hingga detik ini.
"Kakak ipar memang paling benar. Mana mungkin aku bisa membiarkan wanita unik seperti Ashilla begitu saja. Apalagi aku harus bersusah payah untuk bisa mendapatkan Shilla setelah dia terus menerus menolak aku. Jadi aku harus sedikit memakai cara kotor hingga akhirnya bisa mendapatkan Ashilla," kata Samuel dengan senyum penuh.
"Dasar penjahat kelamin. Walaupun sekarang kamu berhasil mendapatkan Shilla tapi bukan berarti kamu bisa melukai hatinya. Awas saja jika kamu melakukan hal-hal yang melukainya maka kamu akan berurusan dengan aku," peringatkan Arsen.
"Tenang aja kakak ipar karena hal itu tak akan terjadi. Ketika pertama kali aku melihat Shilla aku sudah yakin jika dia satu-satunya wanita yang akan menemani hidup aku. Dan sampai detik ini aku sangat bahagia dengan pernikahan aku dengan Shilla," jawab Samuel penuh keyakinan.
Arsen tahu jika Samuel tidak akan menyakiti saudara kembarnya itu karena ia bisa melihat bagaimana Samuel memperlakukan Ashilla.
Ketika mereka sedang asyik berbincang tiba-tiba ada seorang pelayan datang dan mengatakan kepada Arsen jika Daddynya ingin berbicara dengannya. Jadi tanpa pikir panjang Arsen langsung menemui Daddynya.
"Ada apa Dad?" tanya Arsen langsung.
"Duduk...."
Hanya satu kata dan Arsen langsung mengikuti perintah sang Daddy.
"Daddy sudah lihat jika perusahaan sudah jauh lebih berkembang tapi mau sampai kapan kamu akan terus sendiri? Daddy tahu kamu masih mencintai Cellia tapi kamu tahu jika Cellia sudah meninggal. Daddy gak mau kamu terus seperti ini. Jadi Daddy mau secepatnya kamu menemukan seorang wanita untuk kamu nikahi. Jika kamu sampai belum juga menemukan wanita itu maka Daddy akan turun tangan dengan menjodohkan kamu dengan kenalan Daddy ataupun Bunda. Dan jika itu terjadi Daddy tak mau mendengarkan penolakan dari kamu Arsen," ucap Rafael dengan sangat tegas.
Arsen tak bisa banyak menjawab ultimatum dari sang Daddy. Apakah ini saatnya ia mencari pengganti Cellia?