25. Sebuah Pelukan

2150 Words

“Akhirnya, hari pertama selesai.” Aku menyandarkan badanku di kursi, sedikit agak melorot. Sekujur badan terasa sangat pegal, ingin rasanya setelah dari sini langsung mandi dan tidur. Mas Al di sebelahku masih duduk tegak. Dia sedang menulis entah apa di tabletnya. Mau keluar masih antri, jadi kami akan menunggu beberapa saat lagi. Workshop hari pertama berjalan dengan lancar. Semua sesi bisa kami ikuti dengan baik. Acaranya pun cukup memnyenangkan, tidak membosankan seperti bayanganku pada awalnya. Peserta juga banyak yang aktif dan tidak terlalu spaneng. “Malam ini mau makan di luar atau di hotel?” Mas Al bertanya tanpa menoleh. Tangannya masih saja sibuk menari di atas layar tablet. “Jujur, capek. Tapi kalau makan di hotel kayaknya sayang. Mending di luar.” “Ya sudah. Putuskan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD