46. Terungkapnya Sebuah Fakta

2411 Words

Anna dinyatakan koma pasca operasi. Itu seperti mimpi buruk di siang hari yang membuatku seketika terduduk di lantai dengan sekujur tubuh terasa lemas bukan main. Untuk sesaat, aku merasa seperti mati rasa. Bahkan lidahku kelu untuk sekadar merespon. “Al!” Bunda segera menghampirku. Beliau jongkok dan memelukku erat. “Itu Ayahmu yang baru aja kasih kabar. Anna tetap enggak merespon apa pun setelah berbagai cara dokter lakukan.” “Bund ....” Pelukan Bunda semakin erat. “Kamu yang sabar, ya. Kita berdoa yang terbaik buat Anna.” Jika reaksiku saja begini, bagaimana dengan reaksi Om Putra dan Tante Umi? Mereka adalah pihak yang selalu kupikirkan ketika Anna terluka. “Bund, aku mau ke rumah sakit—“ “Bunda anter. Bunda telepon Pak Rudin dulu buat antar kita.” Aku hanya mengangguk, dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD