Hasan meremas dan melempar surat dari kepolisian yang menuliskan jika saat ini dia adalah tahanan Kota sampai pelaku kejahatan percobaan pembunuhan atas korban bernama Dewi sudah ditemukan. Berulang kali Hasan membaca tulisan di atas kertas torehan tinta hitam itu. Tapi hingga kini dia belum faham juga. Bagaimana bisa kini dirinya seakan menjadi salah satu tersangka kemungkinan percobaan kasus pembunuhan Dewi. Hasan menggelengkan kepalanya cepat. Mengusir semua gelisah yang tidak bisa pergi dari benak dan hatinya. Ia pun menggulung kertas dari kepolisian yang baru saja ia dapatkan itu dan menggenggamnya erat. Bahkan nyaris seperti meremasnya. Melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah. Suasana di dalam rumah sangat kontras