Bab 29. Rasa Sakit Sam

1505 Words

“Kamu benar, sudah siap menikah, kan, Sam?” Narendra bertanya tegas pada malam itu. Hanya satu minggu lagi tersisa menuju akad. Ruang tengah mendadak hening. Rose dan Alexander berada di sana, berusaha abai karena tak ingin memancing keributan lagi. Samantha mengangguk singkat. “Semua persiapan sudah sejauh ini, kenapa itu Papa pertanyakan lagi? Apa Papa pikir aku akan lari di saat akad nikahku?” “Ya nggak gitu.” Narendra tertawa tipis, mengambil secangkir kopi untuk menikmati perbincangan mereka. Menyesapnya sedikit, lalu meletakkan lagi di atas meja bersama tatakannya. “Batin kamu, siap? Jangan nikah cuma buat asal-asalan, tapi hati kamu entah di mana. Papa nggak mau kamu bikin masalah lagi. Itu aja.” Tersenyum getir, Samantha tak menyahut. Apakah hanya itu saja arti dirinya di mat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD