15

1071 Words
Juminah merupakan seorang bunga desa yang memiliki keluarga otoriter, setiap keinginan kedua orang tuanya harus ia turuti terutama dalam masalah percintaan, berulang kali hubungannya kandas karena ada campur tangan sang ayah yang menentang hebat bahkan tak jarang menemui secara langsung pria yang ia jadikan sebagai kekasih. Alhasil di umur yang sudah menginjak 25 tahun, ia terpaksa menerima lamaran dari seorang pemuda pilihan ayahnya bernama Sunardi. Pemuda kurus dan selalu tersenyum itu merupakan mantan kekasihnya yang putus karena tidak ada kecocokan. Image buruk yang dulu Juminah dengar tentang Sunardi menjadi alasan terkuat ia menolak perjodohan itu, namun apa harus dikata ketika titah sang kepala keluarga mengikatnya dengan cepat. Tanpa ada perundingan pada akhirnya ia pun menikah dengan Sunardi. Pernikahan itu kini sudah berjalan dua tahun lamanya, dan selama itu pula Juminah berusaha untuk mencintai Sunardi. Dari pernikahan itu pula mereka dikaruniai anak yang kini sudah berumur 10 bulan, masih dalam masa imut-imut nya. Keseharian Juminah yang dulunya bekerja sebagai ART di kota berhantu menjadi ibu rumah tangga dan hanya fokus dengan anak dan suaminya saja. Selama kehadiran sang anak pula Juminah mulai menerima Sunardi sebagai suami dan partner hidupnya. Namun semua kembali berubah, anak yang kemarin menjadi pengikat mereka meninggal dunia akibat demam tinggi. Kehidupan mereka hancur, bahkan Sunardi yang selama ini menyimpan dukanya tak lagi mampu membendung tangis begitu membawa tubuh mungil itu ke liang lahat. Sedangkan Juminah sudah tidak sadarkan diri di rumah dan sedang dibantu oleh sanak saudara. Selepas kejadian itu, hubungan keduanya mulai tidak sehat, Juminah semakin menjadi menolak Sunardi meski masih mau melayani kebutuhan suaminya itu. Terlebih ketika Sunardi mengajak Juminah untuk tinggal bersama ibunya yang sudah sesepuh, alhasil setiap harinya Juminah semakin meradang dan terlibat cekcok dengan ibu mertuanya. Keluarga yang dulu memaksanya kini tampak bungkam dan lepas tangan, padahal seharusnya mereka lah yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi dengannya saat ini. Hubungannya yang buruk dengan ibu mertua berimbas kepada hubungan dengan Sunardi. Sunardi yang memang orangnya sabar dan memilih diam harus rela setiap hari mendengar makian dan tak jarang menerima perlakuan kasar dari istrinya itu. Selang dua tahun dari kemalangan itu, Juminah kembali hamil dan melahirkan seorang anak laki-laki yang ia beri nama Ridho. Kehadiran Ridho pada akhirnya sedikit mengubah situasi rumah. Juminah yang dulunya sering meledak-ledak dalam amarah kini sudah pintar mengatur emosinya, tapi berbeda dengan sang ibu mertua yang semakin hari semakin pedas omongannya terlebih ketika Ridho sudah berumur 4 tahun dan Juminah kembali hamil anak ketiga. Juminah selalu menganggap Sunardi hanya sebatas suami di atas kertas , tidak ada penghormatan ataupun perilaku yang menunjukkan pengabdian seorang istri untuk suaminya. Bahkan ketika hari raya idul Fitri sekalipun Juminah selalu merasa jika yang seharusnya meminta maaf adalah suaminya, bukan dirinya. Hal ini yang mengakibatkan Sunardi selalu menangis ketika bersalaman dengan sang kakak ipar yang memiliki keluarga harmonis dan jauh dari pertengkaran. Sunardi yang berprofesi sebagai petani memilih menyibukkan diri untuk berkebun bersama para iparnya tanpa mengambil hati kalimat demi kalimat kasar yang selalu Juminah lontarkan, bukan ia tidak sadar jika teman satu kampungnya sangat tidak ingin berkumpul di rumahnya padahal ia selalu mengikuti paguyuban warga yang membuatnya banyak relasi. Yang ia ketahui teman nya itu menjaga nama baik dirinya di depan orang lain. Sama persis yang dilakukan keluarga mertuanya, hanya sang istri lah yang tidak bisa menjaga harga diri dan martabatnya sebagai seorang suami, seolah lupa jika setelah menikah surga Juminah berada pada dirinya, bahkan bisa terhitung jari Juminah melayaninya dalam kurun waktu satu tahun ini. Kehidupan rumah tangga yang sudah dijalani belasan tahun itu pada akhirnya mencapai k*****s ketika Sunardi yang sedang bekerja mengambil kelapa milik tetangga terjatuh dan mengalami cedera di bagian tangan kanan. Ada tulang yang patah dan retak yang mengakibatkan Sunardi harus menjalani serangkaian pengobatan secara rutin. Di tengah suasana yang tidak kondusif, kabar yang seharusnya bahagia menjadi duka bagi Juminah, ia dinyatakan positif hamil anak keempat dan membuat diri nya ketar-ketir lantaran takut jika suaminya itu tidak menerima anak yang sedang ia kandung ini. Akan tetapi dugaan itu salah, Sunardi yang harus menjalani pengobatan di kota kabupaten dengan bahagianya membelikan Juminah tiga buah baju daster ketika pulang ke rumah dengan harapan istrinya senang, namun di luar dugaan, Juminah malah mengamuk dan mengatainya bodoh t***l lantaran ia salah memilih ukuran baju, rasanya sakit sekali sampai ia tidak bisa lagi berkata-kata, entah sampai kapan Juminah akan terus memperlakukan nya seperti ini. Sunardi akhirnya kembali lagi ke kota madya dan menginap selama beberapa Minggu di rumah adik nya untuk pengobatan terakhir, meski berat meninggalkan istrinya, mau tidak mau ia harus tetap pergi demi penyembuhan tangan kanannya, karena tidak mungkin ia terus mengandalkan sang istri untuk mencari nafkah. Namun hal yang tak diinginkan terjadi, malam itu ia ikut bersama sang adik meminum kopi s**u bersama dengan roti, hingga keesokan paginya ia mengalami diare yang mengakibatkan sedikit pendarahan, karena khawatir sang adik langsung membawanya berobat ke dokter dan mendapatkan penanganan medis, akan tetapi hal ini justru membuatnya sama sekali tidak bisa buang air besar, dengan perut yang membesar Sunardi memutuskan pulang ke rumah dan mengabarkan hal ini kepada istrinya. *** Alea Nindra Utami, seorang gadis yang mengalami hal paling sial dalam hidupnya setelah salah melangkah, niat hati ingin membalas dendam kepada mantan dengan cara menjadi sekretaris pemuda itu, malah harus berakhir dengan menyusahkan diri sendiri, ia yang tidak terima diselingkuhi semasa kuliah dulu mendaftarkan diri menjadi sekretaris sang mantan dan akan menjerat pemuda itu kembali dalam pesonanya, lalu setelah target jatuh hati maka akan ia campakkan seperti dulu ia dicampakkan. Tapi rencana hanya sebatas rencana, mantannya itu tEernyata sangat cerdik luar biasa sehinggaee malah dia yang terjerat pesona seorang Seto Pramudya. Setiap hari ia akan menjadi kacung pemuda itu bahkan diperintah layaknya seorang pembantu. Dari mulai kerjaan sampai ke celana dalam nya saja Alea lah yang mengurusinya. Bukan sekali dua kali Alea bertugas menjadi supir dan bodyguard dikala pemuda itu sedang having fun bersama temannya yang lain dan pulang dalam keadaan mabuk berat. Alea yang menjabat menjadi sekretaris jatuhnya malah seperti babu seorang Seto. Dan Seto senang akan hal itu, tiada hari tanpa gerutuan dan makian dari gadis yang merupakan mantan nya itu, ia sangat senang melihat raut wajah Alea yang memerah lantaran kesal atas perintahnya. Seto sudah mengetahui rencana gadis itu sejak awal, jangan tanya dari siapa yang jelas seorang Seto tidak mungkin bodoh melihat gelagat Alea yang selalu menggodanya. Jadi sebagai mantan yang baik ia hanya mengikuti apa mau dari gadis itu, dan gochta! Alea jatuh ke dalam perangkap nya sendiri.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD