Belum diterima

1618 Words

Amira masih menunggu kedatangan Ibu Desi sesuai keinginan sang suami. bahkan mereka berniat untuk makan malam bersama di sini. Karena ibu Desi belum pulang, Amira memutuskan untuk merebahkan dirinya di ranjang yang dulu pernah menjadi saksi bisu bagaimana hubungannya dengan Dharma dimulai. Amira memejamkan matanya, merasakan semilir angin yang membelai pipinya dari arah balkon. Bangunan yang megah, bahkan Amira yakin tempat ini bisa dibuat sebuah kompleks perumahan. CEKLEK. Matanya terbuka ketika pintu kamar terbuka, dilihatnya ternyata itu sang suami yang membawakan botol s**u miliknya. “Ketinggalan di mobil. Diminum dulu. Masih mual?” Amira menggelengkan kepala. “Cuma ngantuk,” jawabnya sambil mendudukan diri. Membiarkan Dharma menuangkan s**u hangat dari dalam botol termos tersebut.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD