Dharma meminta pelayan untuk mengantarkan Amira ke kamarnya di lantai dua. Dia perlu membicarakan hal ini kepada Ibunya supaya tidak terulang lagi hal seperti ini, dampak dari hal tersebut bisa membuat bayi di dalam kandungan Amira ikut terganggu, dan Dharma tidak menginginkan hal tersebut.
“Yah,” panggil Soraya yang membuat Dharma membalikan badannya. “Ayah jangan terlalu marah sama Oma. Dia emang keterlaluan, tapi dia udah tua, dan Cuma Oma yang Soraya punya. Tolong jangan terlalu keras sama Oma.”
Dharma mengelus pipi anaknya, tidak ada yang bisa dia katakan untuk memperbaiki keadaan, kata kata tidak bisa menyelesaikan, jadi Dharma memutuskan untuk menemui Ibu Desi yang sedang duduk di beranda rumah.
Dharma meminta dibawakan teh hangat pada pelayan. Karena mungkin pembicaraan ini aka
